Rabu 01-Mar-2023 08:07 WIB
279

Foto : harianjogja
brominemedia.com
- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengungkapkan angka kematian ibu
hamil menurun pada 2022. Kematian ibu hamil tidak disebabkan oleh faktor
tunggal.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Bantul Siti
Marlina mengatakan angka kematian ibu hamil sepanjang 2022 mencapai 16 jiwa.
“Sementara untuk tahun 2023 ini per 18 Februari, hanya ada
satu kematian yang disebabkan kejang karena hipertensi pada kehamilan,” kata
Marlina, Selasa (28/2/2023).
Jumlah tersebut tergolong sedikit dibandingkan dengan angka
kematian ibu tahun 2021 yang mencapai 44 jiwa. Marlina mengatakan dari jumlah
tersebut, sebanyak 28 kematian disebabkan Covid-19.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Proses persalinan yang disertai tidak sehatnya kondisi tubuh ibu hamil dapat meningkatkan risiko kematian. Dia mengatakan faktor yang paling banyak menjadi sebab kematian yaitu sepsis atau infeksi.
“Penyebab kematian ibu hamil ada banyak. Paling banyak karena sepsis atau infeksi. Beberapa hal yang mendasari infeksi misalnya pneumonia, infeksi paru, covid, hipertiroit, ada pengaruh dari kondisi yang kurang gizi,” katanya.
Marlina menjelaskan dari 16 kematian di tahun 2022, empat ibu hamil meninggal akibat pendarahan, lalu enam meninggal akibat sepsis, dan sisanya meninggal akibat kekurangan cairan, stroke, kanker serviks, dan gagal ginjal. “Jadi ada kondisi masalah kesehatan selama kehamilan sebelum terjadi kematian ibu,” ucapnya.
Sebelum merencanakan memiliki anak, semua perempuan harus melewati screening layak hamil pada usia subur. Namun, masih banyak kasus kehamilan tidak direncanakan. Karena itu perlu adanya edukasi yang masif terhadap masyarakat dalam perencanaan kehamilan dan kesehatan reproduksi usia remaja serta calon pengantin.
“Pada saat ibu hamil itu kan ada kelas ibu. Kami juga memantaunya. Kemudian pemeriksaan kehamilan juga dijadwalkan rutin, dengan begitu apabila terjadi masalah dalam kehamilan dapat kami rujuk ke rumah sakit,” ucap dia.
Tidak berhenti di situ, para petugas puskesmas juga akan mendatangi rumah para ibu hamil. Intervensi gizi juga dilakukan melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah timbulnya masalah kehamilan yang dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu.
Dinkes juga menjalin kerja sama dengan pihak ketiga seperti organisasi profesi tertentu, UMY, UGM, dan RS Sardjito. Kerja sama tersebut lebih mengarah pada peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
“Kami juga dapat bantuan dana untuk pembelian USG [ultrasonografi] dari Pusat. 27 puskesmas yang ada di Bantul sudah memiliki USG semua. Jadi nanti dapat digunakan untuk mendekteksi secara dini kelainan-kelainan kehamilan,” ujar dia.
Konten Terkait
Ibu hamil yang dikeroyok pemuda di jalur alternatif Puncak, Kabupaten Bogor rupanya terancam keguguran.
Rabu 25-Dec-2024 20:52 WIB
Kegemukan merupakan faktor resiko penyebab berbagai macam penyakit kronik, seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskuler, hipertensi, osteoartritis
Senin 12-Aug-2024 20:33 WIB
Brominemedia.com - Berdasarkan penelitian FKUI yang dilakukan pada 143 ibu hamil di Jakarta usia 17-39 tahun, lebih dari 50 persen ibu hamil mengalami defisiensi mikronutrien.
Rabu 11-Oct-2023 00:35 WIB
Brominemedia.com - Salah satu hal yang enggan dilakukan ibu hamil adalah menyalurkan hasratnya yang menggebu-gebu untuk berhubungan ranjang.
Senin 02-Oct-2023 07:30 WIB
Oleh sebab itu penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum melakukan puasa.
Jumat 14-Apr-2023 08:47 WIB