Rabu 28-Sep-2022 06:00 WIB
383
Foto : jpnn
brominemedia.com –
Warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupataen
Mandailing Natal (Madina) kembali mengalami keracunan gas berbahaya diduga
Hidrogen Sulfida (H2S), Selasa (27/9).
Diduga keracunan tersebut dampak dari kebocoran gas
aktifitas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP). Kapolres Mandailing Natala
AKBP M Reza CAS membenarkan informasi terkait keracunan yang dialami oleh warga
itu.
"Ya, benar (terjadi keracunan,red)," kata AKBP
Reza saat dikonfirmasi JPNN Sumut.
AKBP M Reza mengatakan peristiwa keracunan yang dialami
warga itu terjadi Selasa sore sekitar pukul 18.00 WIB. Perwira menengah Polri
itu sendiri belum bisa memastikan jumlah warga yang terdampak diduga dari
kebocoran gas berbahaya tersebut.
Akan tetapi, perwira menengah polri itu belum bisa
memastikan berapa jumlah korban yang keracunan. Sebab, saat ini petugas masih
melakukan pendataan. Namun, dia menyebut korban keracunan itu mencapai puluhan.
"Jumlah masih didata. Namun perkiraan ada sekira
puluhan warga," kata Reza.
Reza mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian
tersebut. Saa ini puluhan warga itu masih dirawat di rumah sakit. Para korban
mengalami keluhan mulai dari pusing, mual hingga muntah-muntah.
"Masih di rumah sakit semua, keluhannya pusing, mual,
dan muntah," ungkapnya.
Peristiwa Kedua Dalam Sebulan Sebelumnya, pada Jumat (16/9) peristiwa keracuanan gas dialami masyarakat Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Dalam persitiwa yang terjadi pada pukul 19.00 WIB itu, delapan warga yang menghirup gas beracun (H2S) mengalami mual dan muntah dan terpaksa di larikan ke rumah sakit.

Kapolres Madina AKBP M Reza CAS menyebut saat kejadian diduga gas bocor, para korban sedang berada di kediamannya masing-masing di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Awalnya warga mencium aroma busuk yang menyengat hingga menyebabkan warga mual, muntah hingga pingsan.
"Pengakuan dari warga memang tercium bau busuk, itu mengakibatkan mereka pening, mual muntah, dan pingsan," kata AKBP M Reza, Sabtu (17/9).
Warga yang mengalami keracunan diduga akibat menghirup zat Hidrogen sulfida (H2S) langsung dilarikan ke dua rumah sakit, yakani RSUD Panyabungan dan RSU Permata Madina. Beruntung, setelah mendapatkan pengobatan, kedelapan warga tersebut sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
Konten Terkait
Generasi Z didorong untuk berani menentukan arah masa depan dan berkontribusi secara nyata bagi lingkungan serta masyarakat.
Selasa 28-Oct-2025 20:15 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, secara keseluruhan total ada 112 siswa yang mengalami gejala keracunan. Mereka mengeluhkan diare, panas hingga mual.
Kamis 23-Oct-2025 20:10 WIB
Pasca keracunan MBG dialami siswa di Martapura, Kepala Kemenag Banjar menegaskan pentinya membangun lagi kepercayaan masyarakat
Jumat 10-Oct-2025 21:03 WIB
Ibu dan anak asal Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka dibawa...
Kamis 25-Sep-2025 21:48 WIB
Menurut Agus, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kasus keracunan atau temuan makanan basi yang sempat terjadi di sejumlah daerah lain.
Selasa 23-Sep-2025 20:56 WIB




