Senin 26-Dec-2022 13:00 WIB
557

Foto : tempo
brominemedia.com-- Pasukan Rusia membombardir sejumlah kota di Ukraina pada
Hari Natal. Walau mengaku terbuka untuk negosiasi, Presiden Rusia Vladimir Putin
diyakini oleh Barat masih akan terus melanjutkan perang di Ukraina.
Rusia pada Minggu, 25 Desember 2022, melancarkan lebih dari
10 serangan roket ke distrik Kupiansk di wilayah Kharkiv, dengan menembaki
lebih dari 25 kota di sepanjang garis depan Kupiansk-Lyman. Komando militer
utama Ukraina mengkonfirmasi, di Zaporizhzhia serdadu Moskow menghantam hampir
20 kota.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu menyatakan bahwa
mereka telah menewaskan sekitar 60 prajurit Ukraina di sepanjang garis kontak
Kupiansk-Lyman pada hari sebelumnya. Pihaknya juga mengklaim telah
menghancurkan banyak peralatan militer Ukraina.
Invasi Putin ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022
telah memicu konflik Eropa terbesar sejak Perang Dunia Kedua. Itu juga memicu
konfrontasi antara Moskow dan Barat sejak Krisis Misil Kuba 1962.
Moskow menyebut perangnya di Ukraina sebagai "operasi
militer khusus" untuk melindungi warganya. Setelah 10 bulan berlangsung,
agresi belum menemui ujungnya.
Dalam wawancara yang disiarkan televisi negara Rossiya 1
pada Minggu, Putin mengatakan Rusia siap bernegosiasi dengan semua orang yang
terlibat tentang solusi yang dapat diterima. "Tetapi itu terserah mereka -
kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi, merekalah yang menolak,"
katanya.
Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr
Zelensky mengatakan Putin perlu kembali ke kenyataan dan mengakui Rusia yang
tidak menginginkan pembicaraan. "Pihak Rusia lah yang menyerang Ukraina
dan membunuh warganya," cuit penasihat itu.
Serangan Rusia terhadap pembangkit listrik telah menyebabkan
jutaan orang tanpa listrik. Zelensky mengatakan Moskow akan berusaha membuat
beberapa hari terakhir tahun 2022 gelap dan sulit.
"Rusia telah kehilangan segalanya tahun ini. Saya tahu
kegelapan tidak akan menghalangi kami untuk membawa penjajah ke kekalahan baru.
Tapi kita harus siap untuk skenario apa pun," kata Zelensky dalam pidato
video rutin di Hari Natal.
Ukraina secara tradisional tidak merayakan Natal pada 25
Desember, tetapi pada 7 Januari, sama seperti Rusia. Namun, tahun ini beberapa
orang Ortodoks Ukraina memutuskan untuk merayakannya pada 25 Desember. Pejabat
Ukraina seperti Zelensky dan perdana menteri Ukraina, mengeluarkan ucapan
selamat Natal pada Minggu.
Kremlin mengatakan akan berjuang sampai semua tujuan
teritorialnya tercapai. Sementara Kyiv mengatakan tidak akan berhenti sampai
semua tentara Rusia keluar dari negara tersebut.
Gedung Putih, seperti saat kunjungan Zelensky ke Washington,
beberapa kali menyampaikan keraguan atas niatan Putin untuk bernegosiasi.
Saat ditanya apakah konflik geopolitik dengan Barat
mendekati tingkat berbahaya, Putin pada Minggu mengatakan belum pada tahap itu.
Kyiv dan Barat mengatakan Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka
sebut sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran.
Konten Terkait
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.
Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.
Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB
Masuknya Indonesia secara resmi sebagai anggota kerjasama trans regional BRICS+, disambut baik Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Jumat 31-Jan-2025 20:31 WIB
Kementerian Keuangan Ukraina mengonfirmasi bahwa total bantuan internasional yang diterima mencapai 41,7 miliar dolar pada tahun ini.
Selasa 31-Dec-2024 01:13 WIB
Bareskrim Polri menangkap warga negara (WN) Ukraina Roman Nazarenco alias RN yang merupakan otak sekaligus pengendali laboratorium narkoba di Bali.
Minggu 22-Dec-2024 20:34 WIB