Rabu 15-Mar-2023 08:51 WIB
178

Foto : suara
brominemedia.com - Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah
Tangga atau RUU PPRT selangkah lagi masuk tahap pembahasan, seiring kesepakatan
di Badan Musyawarah atau Bamus DPR untuk mensahkan RUU PPRT menjadi RUU
inisiatif DPR.
Adapun hal ini disampaikan Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU
PPRT Willy Aditya usai mengikuti rapat Bamus pada Selasa (14/3).
Menurut Willy, kesepakatan menjadikan RUU PPRT sebagai RUU
inisiatif DPR menjadi kabar baik. Terutama bagi kelanjutan pembahasan RUU yang
sudah tersendat sekian lama.
Tidak hanya itu, lanjut Willy, keputusan ini juga akan
menjadi angin segar bagi nasib dan perlindungan terhadap para pekerja domestik
di Indonesia.
“Secara pribadi saya sangat bersyukur dan berterima kasih
kepada para pimpinan atas langkah yang telah mereka ambil. Keputusan ini tidak
hanya menjadi kabar baik bagi pekerja domestik di Tanah Air, akan tetapi juga
bagi pekerja migran kita di luar,” kata Willy dalam keterangannya, Rabu
(15/3/2023).
Diketahui pengesahan RUU PPRT menjadi RUU inisiatif DPR akan
dilakukan pada rapat paripurna terdekat. Setelah disahkan, RUU PPRT siap
dibahas bersama antara DPR dan pemerintah untuk kemudian disahkan menjadi undang-undang.
“Mohon doa dan dukungannya dari semua. Mudah-mudahan
pembahasannya nanti dilancarkan, dan semoga ini menjadi awal yang baik kita
semua untuk terus membangun peradaban di negeri ini,” ujar Wakil Ketua Badan
Legislasi (Baleg) DPR RI ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Dasco meluruskan pimpinan DPR
tidak melakukan penundaan terhadap pembahasan Rancangan Undang-undang
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT). Ia berujar pembahasan tetap akan
dilakukan pada masa sidang saat ini atau masa sidang IV tahun sidang 2022-2023.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Sebelumnya, pernyataan terkait penundaan RUU PPRR disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani. Puan menyebut penundaan merupakan hasil kesepakatan rapat pimpinan atau rapim.
"Mungkin ada misunderstanding bahwa dalam masa sidang kemarin itu bukan kita sepakat menunda tapi kita sepakat membahas di masa persidangan yang sekarang. Jadi kita tegaskan bahwa bukan menunda tapi kita sepakat membahas di masa sidang yang akan datang," tutur Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Dasco mengatakan, pada Selasa (14/3/2023) siang kemarin, pimpinan DPE segera melakukan rapat pimpinan dan badan musyawarah atau bamus. Pelaksanaan rapim dan bamus itu tidak hanya terkait pembahasan RUU PPRT, melainkan juga perihal Perppu Cipta Kerja.
"Pada siang hari ini nanti ada rapim dan bamus kita akan mengagendakan baik Undang-Undang PPRT maupun Perppu Ciptaker untuk kita bahas di rapim dan bamus untuk selanjutnya kita bawa ke proses dan mekanisme lebih lanjut sesuai mekanisme di DPR, demikian," kata Dasco.
Diberitakan sebelumnya, Puan menegaskan Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) ditunda atas keputusan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) DPR RI. Keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama.
“Surat Badan Legislasi (Baleg) tentang RUU PPRT sudah dibahas dalam rapat pimpinan (Rapim) DPR tanggal 21 Agustus 2021,” kata Puan, Kamis (9/3/2023).
Menurut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu, Keputusan Rapim memutuskan untuk menunda membawa RUU PPRT ke Rapat Badan Musyawarah (Bamus). Puan menyebut, hal tersebut atas kesepakatan bersama pimpinan DPR.
“Keputusan Rapim saat itu menyetujui untuk melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu. Saat itu dirasa belum tepat untuk diagendakan dalam rapat Bamus dan masih memerlukan pendalaman,” ujarnya.
Atas keputusan tersebut, RUU PPRT belum dapat dibawa ke Rapat Paripurna DPR untuk disahkan sebagai RUU inisiatif DPR, mengingat RUU PPRT belum dibahas dalam Rapat Bamus.
“Oleh karenanya RUU PPRT belum diagendakan dalam Rapat Bamus untuk dijadwalkan dalam rapat paripurna untuk menyetujui RUU tersebut sebagai RUU Usul Inisiatif DPR,” tutur Puan.
Untuk bisa dibawa ke Paripurna, RUU PPRT harus terlebih dahulu dibahas di dalam rapat badan musyawarah. Puan mengingatkan, pembahasan legislasi harus mengikuti mekanisme yang ada.
“Sesuai aturan, sebelum dibawa ke Rapat Paripurna harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dalam Rapat Bamus,” jelas mantan Menko PMK tersebut.
Meski begitu, Puan menyebut DPR RI akan mempertimbangkan masukan masyarakat. Ia memastikan, DPR senantiasa mendengarkan aspirasi rakyat termasuk dalam pembentukan legislasi.
“DPR RI akan mempertimbangkan aspirasi dari masyarakat dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini,” ujar Puan.
Konten Terkait
, keputusan ini juga akan menjadi angin segar bagi nasib dan perlindungan terhadap para pekerja domestik di Indonesia
Rabu 15-Mar-2023 08:51 WIB
, keputusan ini juga akan menjadi angin segar bagi nasib dan perlindungan terhadap para pekerja domestik di Indonesia
Rabu 15-Mar-2023 08:51 WIB
Dasco mengatakan DPR akan mendukung penuh upaya yang dilakukan aparat penegak hukum. Dia mengatakan hukum di Papua harus ditegakkan.
Rabu 08-Feb-2023 12:50 WIB
Amhad Misbah, sopir truk yang dianiaya oleh Wakil Ketua DPRD Tajudin Tabri akhirnya mencabut laporan. Misbah datang ke Polres Metro Depok bersama Tajudin pada Senin (26/9/2022) petang. Keduanya melakukan mediasi sekitar dua jam.
Selasa 27-Sep-2022 06:30 WIB