Dampak Kemarau, Debit Mata Air di Wonogiri Semakin Surut

Foto : radar solo

brominemedia.com – Dampak musim kemarau yang panjang sudah mulai dirasakan oleh warga di Wonogiri bagian selatan. Beberapa sumber mata air dilaporkan debit airnya sudah mulai surut. Salah satunya sumber air di Banyutowo, Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memberikan perhatian terhadap laporan tersebut karena dikhawatirkan sumber air ini bisa kering dalam 2 bulan ke depan. Selain di Banyutowo, Wonogiri bagian selatan juga mengandalkan sumber mata air di Banyu Waru, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito serta Luweng Songo, Desa Sumberagung, Kecamatan Pracimantoro.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan bahwa debit air di Banyutowo berkurang menjadi 6 liter per detik dari sebelumnya 8 liter per detik.

Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, Pemkab Wonogiri menganggarkan Pipanisasi senilai 3,9 Miliar dari APBD Perubahan 2023. Diharapkan jaringan distribusi umum (JDU) air bersih bisa lebih diluaskan.

Setelah JDU selesai, akan disusul pembuatan Sambungan Rumah (SR) dengan anggaran 3 miliar. Rencanane, SR ini akan mengaliri 3.000 unit rumah. SR tidak dipungut biaya alias gratis.

Direktur PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri, Sumarjo mengatakan jika Pipanisasi akan banyak disasarkan di Kecamatan Paranggupito dan sisanya ke Kecamatan Giritontro. Mengenai SR, Sumarjo mengatakan jika masih dijadwalkan karena jaringannya belum komplit.