Senin 23-Sep-2024 23:43 WIB
Foto : tempo
Brominemedia.com – Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungam Hidup dan Kehutanan (PGLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Luckmi Purwandari mengatakan generasi muda merupakan pemimpin perubahan di masa depan.
Ia berharap anak muda bisa melihat peluang untuk memunculkan inovasi dan solusi permasalahan iklim di tengah masyarakat demi menjadi harapan besar menuju target capaian nasional.
"Kami mengapresiasi kolaborasi antara Ecoxyztem, HSBC Indonesia, dan Greeneration Foundation dalam menyelenggarakan program Climate Innovation Acceleration sehingga dapat membuka peluang bertumbuhnya inovasi hijau di Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) juga siap untuk berkolaborasi mendukung inovasi-inovasi hijau lainnya,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 22 September 2024.
Sebelumnya, Climate Innovation Week 2024 menjadi acara puncak dari rangkaian program Climate Innovation Acceleration yang telah berlangsung sejak bulan Januari 2024. Acara yang diadakan pada 21-22 September 2024 di Creative Hall (M Bloc Space) ini, menghadirkan 25 ecopreneurs, sebutan bagi para pelaku usaha di sektor lingkungan, yang memamerkan inovasi mereka dalam menghadapi dampak buruk dari perubahan iklim.
Dengan tema #ActNowChangeChangeTomorrow, Climate Innovation Week bertujuan untuk menggaungkan inovasi iklim lokal yang dapat diterapkan dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan ini terbagi menjadi beberapa klaster utama seperti ekonomi sirkular, energi terbarukan, bio teknologi dan sustainable fashion, ecopreneurs juga dipertemukan dengan para pelaku industri, media, akademisi, masyarakat luas, serta pemerintah selaku pembuat kebijakan.
Para ecopreneurs yang menunjukkan solusinya di acara Climate Innovation Week 2024, telah melewati berbagai fase program diantaranya yaitu fase mentorship, business matchmaking, dan fase implementasi proyek. Head of Corporate Sustainability, HSBC Indonesia HSBC Indonesia Nuni Sutyoko mengatakan timnya bangga bisa jadi bagian pendorong inovasi lokal dari anak muda yang berprestasi di Indonesia.
"Melalui Climate Innovation Week, perusahaan rintisan, di antaranya ada yang membangun panel surya di Riau, mengolah limbah sumpit menjadi bangku, serta membuat cat pelapis dengan Solar Reluctance Index yang tinggi sehingga dapat membuat atap dan ruangan terasa lebih dingin," kata Nuni.
Chief Executive Officer, Ecoxyztem Jonathan Davy mengatakan selain menunjukkan inovasi dari para ecopreneurs, Climate Innovation Week 2024 juga menghadirkan berbagai diskusi panel, workshop, dan penampilan seni dari para komunitas anak muda yang berfokus pada pengembangan dan penerapan solusi berkelanjutan di berbagai sektor.
Dengan partisipasi berbagai pihak dari sektor pemerintah, swasta, dan komunitas, acara ini menegaskan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim.
Kegiatan ini bukan hanya tentang menciptakan teknologi baru yang keren, namun juga tentang membangun suatu ekosistem agar inovasi yang diciptakan menjadi tepat guna untuk menyelesaikan masalah yang ada. Perjalanan lebih dari 9 bulan dinilai sangat bermakna karena timnya menemui banyak sekali dukungan dari berbagai pihak termasuk berbagai universitas dan komunitas di 7 kota besar di Indonesia.
"Program CIA menjadi satu pondasi kokoh bagi kami untuk terus menghubungkan inovasi, talenta, dengan peluang investasi dan market agar sektor climate-tech semakin tumbuh dan berkelanjutan tidak hanya di level nasional namun bisa bertumbuh di level global,” ujar Jonathan Davy.
"Kami berharap dapat terus mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan berbasis inovasi di Indonesia, terutama yang dapat mencetak berbagai inovasi yang berguna bagi kelestarian lingkungan, menciptakan lapangan kerja hijau (green jobs), serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Nuni Sutyoko.
Konten Terkait