Rabu 19-Apr-2023 03:29 WIB
314

Foto : brominemedia
brominemedia.com — Anggota Komisi VI DPR RI Ahmad
Baidowi mengkritisi sikap ngotot kreditur China yang meminta Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) dijadikan penjamin untuk menuntaskan proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Menurut dia, jika hal hal tersebut disetujui oleh pemerintah
Indonesia, maka akan menjadi beban berat bagi APBN.
"Ya kan jelas, proyek ini akan memberikan beban jangka
panjang untuk APBN kita, tentu bukan saja masa konstruksi menimbulkan
beban," kata Baidowi melalui pesan elektroniknya diterima di Jakarta,
Senin (17/4/2023).
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Karena itu, Sekretaris Fraksi PPP ini menyarankan agar permintaan China tersebut ditolak. Pasalnya, akan menimbulkan risiko besar bagi keuangan negara.
"Penggunaan jaminan APBN dan perpanjangan konsesi memiliki beberapa risiko besar terhadap keuangan negara," ujarnya.
Legislator Madura, Jawa Timur itu juga menyarankan pemerintah untuk melakukan negosiasi kembali dengan kreditur China guna mengembalikan kesepakatan awal pembangunan KCJB.
"Proyek kereta cepat awalnya adalah Business to Business sehingga permasalahan pembengkakan biaya selama proyek berjalan dapat diselesaikan dengan mekanisme bisnis, bukan melibatkan APBN yang notabene hasil pungutan pajak masyarakat," tuturnya.
Konten Terkait
Namun, dana tambahan itu sebenarnya belum benar-benar masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Selasa 14-Oct-2025 22:07 WIB
Pemerintah mencatat realisasi belanja program prioritas mencapai Rp 480,4 triliun hingga 30 September 2025
Selasa 14-Oct-2025 22:07 WIB
Anggota Komisi IV DPR, Prof. Rokhmin Dahuri, memboyong sejumlah investor asal Chinauntuk meninjau langsung potensi perikanan di Cirebon, Kamis (18/9/2025).
Jumat 19-Sep-2025 20:47 WIB
Mees Hilgers diketahui absen melawan China Taipei dan Lebanon meski sebelumnya turut dipanggil Patrick Kluivert
Jumat 05-Sep-2025 20:54 WIB
Peneliti Universitas Tianjin China mengumumkan pengembangan baterai logam litium yang diklaim lebih kuat dibandingkan dengan kendaraan listrik milik Tesla.
Senin 18-Aug-2025 20:42 WIB