Kamis 09-Mar-2023 00:51 WIB
172

Foto : tempo
brominemedia.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen
Suharyanto menyatakan proses evakuasi korban tanah longsor di Natuna terkendala
cuaca. Hujan yang tak kunjung berhenti membuat proses evakuasi para korban
menjadi sulit.
“Karena terkendala cuaca, proses evakuasi kadang harus
dihentikan sementara,” kata Suharyanto lewat keterangan tertulis, Rabu, 8 Maret
2023.
Suharyanto mengatakan dalam kurun waktu sepekan terakhir,
kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hampir sepanjang hari dengan
intensitas ringan hingga tinggi. Melihat kondisi tersebut, Suharyanto
mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta TNI.
Dia mengatakan koordinasi dilakukan untuk melihat
kemungkinan melakukan teknologi modifikasi cuaca. Selain untuk meminimalisir
dampak curah hujan, Suharyanto mengatakan nantinya modifikasi cuaca itu
diharapkan bisa memperlancar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

“BNPB bekerja sama dengan BMKG, BRIN dan TNI AU akan menggelar teknologi modifikasi cuaca di Pulau Serasan. Sehingga cuaca bisa terang dan pencarian bisa dilakukan,” kata Suharyanto.
Proses evakuasi korban saat ini memasuki hari ketiga sejak tanah longsor terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada 6 Maret 2023. Sebanyak 30 rumah tertimbun tanah dalam bencana tersebut. Akibatnya, sekitar 21 orang dikabarkan menjadi korban tewas. Sementara 35 orang dinyatakan hilang.
Para warga yang hilang diperkirakan masih tertimbun material longsoran dengan kedalaman 4 meter. Suharyanto mengatakan upaya evakuasi terhadap 35 warga yang hilang merupakan prioritas dari tim SAR. Saat ini tim evakuasi yang bekerja di Natuna merupakan gabungan dari Basarnas, BPBPD, TNI, Polri dan relawan. Dia mengatakan tim evakuasi terus melakukan upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi.
Suharyanto mengatakan personel tim satgas gabungan akan ditambah, mengingat medan cakupan yang terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota. Di samping itu BNPB dan Basarnas, serta Brimob juga akan mengupayakan anjing pelacak agar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat lebih maksimal.
“Basarnas, TNI, Polri ini bekerja terus menerus. Bahkan unsur TNI, Polri ini ditambah terus. Ratusan personel Brimob ditambah anjing pelacak untuk membantu pasukan yang sudah ada,” kata Suharyanto.
Konten Terkait
Hasil tangkap nelayan di Natuna masih stabil, meski cuaca saat ini kurang bersahabat. Nelayan memperkirakan musim utara akan masuk beberapa pekan lagi
Minggu 20-Oct-2024 20:35 WIB
BNPB menyatakan proses evakuasi korban tanah longsor di Natuna terkendala cuaca.
Kamis 09-Mar-2023 00:51 WIB