Kamis 05-Jan-2023 12:15 WIB
160

Foto : tempo
brominemedia.com - Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob
di beberapa wilayah Indonesia. Potensi ini seiring dengan fenomena bulan
purnama (full moon) pada Jumat, 6 Januari 2023.
"Adanya fenomena full moon pada 6 Januari 2023,
berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," kata Kepala
Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo seperti dilansir dari ANTARA.
Dikatakannya banjir rob dapat berdampak pada aktivitas
masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di
pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam, dan
perikanan darat.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang
surut yang dirilis BMKG, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah
pesisir Indonesia. Potensi banjir rob ini berbeda waktu di tiap wilayahnya,
namun diperkirakan hingga sekitar 11 Januari 2022.
Banjir Rob atau tidak flood adalah banjir pasang di daerah dataran rendah di dekat pantai. Daerah yang berisiko bisa saja mengalami banjir ini beberapa kali dalam setahun.

Banjir rob umumnya terjadi hanya sementara saat air pasang saja. Namun, banjir ini mampu menyebabkan dampak signifikan pada daerah pesisir rendah dengan amat cepat.
Banjir jenis ini biasanya berasal dari kombinasi angin, badai di lepas pantai, sampai siklus bulan purnama selama pasang tinggi, seperti bulan baru dan bulan purnama.
Banjir rob dapat berkembang hingga ke pesisir sehingga perlu dikelola dan diadaptasikan dengan perubahan iklim yang lebih ekstensif. Oleh karena itu, praktik penanganan dan pencegahan banjir rob sangat diperlukan untuk daerah-daerah yang rentan.
Peluang terjadinya banjir rob juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya pemanasan global. Suhu yang lebih tinggi membuat lautan menjadi lebih hangat. Risk Factor menyebutkan bahwa sejak 1950 suhu permukaan laut naik sekitar 1,5F.
Suhu permukaan laut yang tinggi dapat memicu badai lepas pantai dengan air dan tenaga yang lebih banyak. Jadi, banjir rob dapat terjadi hingga jauh dari pantai, lebih intens, dan bertahan lebih lama dari biasanya.
Selain itu abrasi atau pengikisan di daerah pesisir pantai karena gelombang air laut yang tinggi juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir rob. Hal ini merupakan proses alam yang menyebabkan luas daratan di tepi perairan makin sedikit.
Konten Terkait
Bumi Pertiwi kembali terjadi pada hari ini, Selasa (11/3/2025). Hingga pukul 20.15 WIB, hanya satu kali gempa hari ini menggetarkan Indonesia.
Selasa 11-Mar-2025 21:28 WIB
BMKG memperingatkan potensi hujan ekstrem di Jabodetabek hingga 20 Maret 2025, dengan intensitas hingga 300 mm; modifikasi cuaca dilakukan untuk mitigasi bencana.
Kamis 06-Mar-2025 20:21 WIB
Jelang akhir pekan, Jumat (14/2/2025) sejumlah wilayah di Bumi Pertiwi kembali digetarkan lindu. Hingga pukul 20.00 WIB, terjadi empat kali gempa hari ini di Indonesia.
Jumat 14-Feb-2025 20:34 WIB
Maria menjelaskan bahwa musim hujan saat ini disertai dengan fenomena La Nina lemah, yang berpotensi menyebabkan curah hujan tinggi
Senin 27-Jan-2025 20:34 WIB
Peringatan ini disampaikan BMKG melalui pesan berantai seperti yang diterima Tribun Jabar.
Jumat 24-Jan-2025 20:37 WIB