Rabu 01-Mar-2023 00:10 WIB
231

Foto : suara
brominemedia.com - Al Fatan, bayi berumur 50 hari
dilaporkan meninggal dunia diduga karena salah suntik di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Labuang Baji Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada
Selasa (28/2/2023).
Seperti diberitakan Terkini.id - jaringan Suara.com, diduga
oknum perawat hendak mengambil sampel darah bayi tersebut, namun oknum perawat
kesulitan menemukan urat nadi, hingga menyuntik berkali-kali dan terjadi
pendarahan.
Setelah itu, bayi Al Fatan dinyatakan meninggal dunia.
Terkait kejadian tersebut, pihak RSUD Labuan Baji memberikan
klarifikasi. Komite Medic RSUD Labuan Baji, dr Ummu Atia menjelaskan, bahwa
bayi tersebut merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Pertiwi Makassar dan
masuk di IGD RSUD Labuan Baji pada pukul 17.00 WITA, Senin 28 Februari 2023.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

“Pasien tersebut masuk dengan membawa foto rontgen dari rumah sakit sebelumnya, terdapat adanya sumbatan di usus bawah,” ujar Atia.
Selain itu, Hemoglobin (HB) atau tekanan darah 6, hal itu terbilang rendah yang sejatinya bayi harusnya HB-nya 12. Sehingga pihak RS menangani bayi tersebut dengan melakukan transfusi darah.
“Karena di RS sebelumnya sudah mengambil sampel darah dari sebelah kiri, jadi di sini (Labuang Baji) diambil dari sebelah kanan,” katanya.
Sementara itu, Dokter Spesial Bedah Anak, dr Munawir menanggapi dugaan salah suntik. Dia menyebut isu tersebut keliru.
Ia memastikan pihak rumah sakit telah merawat pasien tersebut sesuai dengan SOP.
“Yang namanya bekas pengambilan sampel darah pasti akan terjadi pendarahan, tetapi kalau bayi ditekan saja itu sudah berhenti,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan pasien tersebut rencananya akan dilakukan operasi, namun pasien meninggal pada pukul 5.00 dini hari, Selasa 28 Februari 2023.
Nawir mengungkapkan, penyebab kematian bayi tersebut karena banyaknya faktor.
“Yang pertama karena adanya sumbatan di usus bawah. yang kedua karena HBnya rendah,” tuturnya.
Direktur RSUD Labuang Baji, dr Haris Nawawi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Bayi Al Fatan yang sempat mendapatkan perawatan di RSUD Labuang Baji.
“Kami pihak Labuang Baji memberikan fasilitas ambulans gratis untuk dibawa ke kampung halamannya, yang seharusnya ambulans tersebut tidak ditanggung BPJS. Selain itu kami juga membuka akses komunikasi terhadap keluarga bayi tersebut,” pungkasnya.
Konten Terkait
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pasien yang dirawat, Sekolah Relawan menggelar kegiatan sosial dengan menyalurkan zakat kepada 200 pasien kelas 3 di RSUD Kota Bogor.
Rabu 19-Mar-2025 21:00 WIB
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat Dedy Mandarsyah selesai diklarifikasi oleh KPK. Dedy mengaku memiliki usaha berupa SPBU dan butik.
Kamis 30-Jan-2025 20:29 WIB
program inovatif ini dirancang untuk memudahkan pasien stunting yang belum memiliki kartu JKN atau BPJS mendapatkan pelayanan kesehatan yang
Senin 20-Jan-2025 20:41 WIB
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik sekali lagi menegaskan bahwa Pemprov Kaltim akan memberikan dukungan penuh terhadap upaya perbaikan kualitas pelayanan
Jumat 27-Dec-2024 20:46 WIB
Viral sebuah foto seorang pengacara tidur di kantor polisi karena menunggu pelayanan buka menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Minggu 17-Nov-2024 20:01 WIB