Sabtu 27-Aug-2022 06:07 WIB
274

Foto : wartakota
brominemedia.com –
Imran, siswa kelas IX MTS N 1 Tangsel berhasil merebut emas di lomba robotik
internasional yang digelar secara online di Korea Selatan.
Ia mengalahkan peserta dari 30 negara lainnya termasuk
peserta dari Jepang, Korsel, bahkan Rusia dan lainnya.
Imran mengaku terkejut dirinya bisa juara di level
internasional.
"Jadi itu adalah robot kapal penjernih air. Robotnya
memang di atas air, dan ini jarang dibuat orang-orang karena kesulitannya. Jadi
pada kapal itu, ada tanki yang menyerap air kotor lalu memprosesnya. Setelah
jernih air akan dikeluarkan lagi. Itu otomatis dan ada sensornya,"
ujarnya.
Lebih lanjut, Imran mengaku idenya punya dari sebuah
keprihatinan akan kondisi sungai di sekitar khususnya area Tangerang dan
Jakarta yang kotor.
Ia ingin ingin menciptakan mesin yang berguna bagi manusia.
"Masa pembuatan robotnya itu selama satu bulan. Ini kan
jenis prototype ya. Sebenarnya ini kelanjutan dari karya saya sebelumnya di
smart city," ujarnya.
"Dulu saya buat ganjil genap, pendeteksi gorong-gorong
mampet dan penjernih air," imbuhnya.
"Pada penjernih air ini memang ada dituangkan bahan
kimianya sehingga mengolah air kotor jadi jernih, dan ini saya kembangkan di
kapal penjernih air dan ikut lomba," lanjut Imran.
Imran sendiri menyukai robot sejak kelas 2 SD, dan mulai
merakit serta belajar progam (coding) di kelas 4 SD.
Kerap mengalami kegagalan, namun berkat dukungan orang tua
dan guru, dirinya semakin mahir mengembangkan bakatnya.
Talentanya semakin terasah saat bersua dengan pembina robotik
MTS N1 Tangsel, Imam Sucipto.
Apalagi MTS N 1 Tangsel tergabung dalam grup lomba robotik kelas internasional.

Dan Imam Sucipto dipercaya untuk membina, menyaring siswa didik yang berbakat di robotik, termasuk hasilnya penyaringannya yakni Imran.
Sukses di banyak kejuaraan, Imran bercita-cita membuat pabrik robot.
Ia berharap robot ciptaannya kelak bisa membantu manusia.
Sementara itu, Imam Sucipto selaku pembina robotik MTS N 1 Tangsel menyebut keberhasilan Imran tak lepas dari dukungan orang tua murid dan sekolah.
"Saat persiapan, dia latihan di Sabtu- Minggu. Bahkan ada juga saat pembelajaran, Imran diberi kesempatan latihan guna mempersiapkan diri. Latihan yang paling intens itu dua minggu terakhir, dan dirinya pernah berlatih hingga malam hari," kata Imam.
Selaku pembina, Imam menyebut dirinya mendukung penuh kreativitas muridnya tersebut. Baginya, sosok Imran begitu spesial. Imran bisa melihat sekitar untuk menemukan ide. Dirinya mengarahkan ide tersebut sembari memotivasi siswanya untuk berkarya.
“Kenapa saya mendorong anak-anak untuk berpikir kreatif, karena saya prihatin dengan masa sekarang yang lebih suka menciplak, atau copy paste. Saya ingin anak-anak saya ini mencari ide yang belum ada. Satu sisi, mereka tidak akan instan, melainkan berkembang. Saya juga memberi mereka tantangan, sehingga mereka selalu berlomba berkarya," katanya.
Konten Terkait
Seorang pelajar MTSN 1 Kota Tangsel bernama Imran menorehkan prestasi besar di ajang internasional, yakni bikin robot penjernih air.
Sabtu 27-Aug-2022 06:07 WIB