Jumat 17-Mar-2023 03:41 WIB
160

Foto : republikain
brominemedia.com - Anda sering tidur malam kurang dari lima jam? Penting untuk
diingat bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah hingga
tiga perempat kali dibandingkan dengan mereka yang tidur dalam jumlah yang
direkomendasikan.
Para peneliti di Swedia menemukan bahwa melewatkan waktu
tidur dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit arteri perifer, di
mana pembuluh darah di kaki menjadi tersumbat. Studi ini melacak tingkat
penyakit pada 650 ribu orang dewasa dan membandingkan dengan berapa lama mereka
tidur setiap malamnya.
Hasilnya, mereka yang tidak tidur selama tujuh hingga
sembilan jam tampak berisiko mengidap penyakit tersebut. Dilansir The Sun,
Kamis (16/3/2023), Dr Shuai Yuan dari Institut Karolinska di Stockholm, Swedia,
mengatakan tidur selama tujuh hingga delapan jam semalam adalah kebiasaan yang
baik untuk menurunkan risiko penyakit arteri perifer.
Sekitar satu dari lima orang Inggris berusia di atas 60
tahun menderita kondisi yang meningkatkan risiko serangan jantung dan strok
itu. Kondisi tersebut lebih sering terjadi pada perokok dan penderita diabetes,
tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Penyakit ini juga dapat menyebabkan kerontokan bulu kaki, nyeri yang menyakitkan saat berjalan, mati rasa, kuku kaki rapuh, dan bisul. Penelitian sebelumnya menunjukkan kurang tidur meningkatkan risiko penyakit jantung, yang juga disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah.
"Selain itu, masalah tidur adalah salah satu keluhan peringkat teratas pada pasien penyakit arteri perifer," ungkap Dr Yuan.
Studi terbaru yang dipublikasikan di European Heart Journal Open, mengamati dampak kebiasaan tidur terhadap kondisi tersebut. Peneliti membandingkan berapa banyak orang tidur dan apakah mereka mengembangkan kondisi tersebut atau tidak.
Para peneliti kemudian menganalisis data genetik mereka untuk menilai apakah tidur memengaruhi peluang terkena penyakit arteri perifer atau sebaliknya. Dalam analisis pertama, tidur kurang dari lima jam semalam dikaitkan dengan risiko penyakit hampir dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam.
Penelitian juga menganalisis data genetik yang menunjukkan waktu tidur yang singkat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ini. Namun, Dr Yuan mencatat bahwa masih diperlukan lebih banyak penelitian tentang bagaimana menghentikan hubungan dua arah antara tidur pendek dan penyakit arteri perifer.
Perubahan gaya hidup dapat membantu orang tidur lebih lama, seperti aktif secara fisik dapat menurunkan risiko penyakit arteri perifer. Untuk penderita penyakit arteri perifer, optimalkan manajemen nyeri agar dapat tidur nyenyak.
Konten Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sering tidur malam kurang dari lima jam? Penting untuk diingat bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah hingga tiga perempat kali dibandingkan dengan mereka...
Jumat 17-Mar-2023 03:41 WIB