Jumat 03-Jan-2025 22:11 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Penipuan di aplikasi pesan WhatsApp diprediksi masih akan mengalami peningkatan di tahun 2025.
Ada beberapa tren siasat licik penipu yang diprediksi masih banyak digunakan para peretas atau penipu.
Dikutip dari Newsable, penipuan asmara, identitas keluarga, dan penipuan investasi diperkirakan menjadi tren yang paling umum.
Di Amerika saja ada 75 juta pengguna WhatsApp, dari total lebih dari 2,7 miliar akun secara global.
Menurut Norton, warga Amerika mengalami kerugian lebih dari $300 juta (Rp 4,8 Triliun) selama tahun 2022 akibat penipuan melalui pesan teks.
Kebanyakan penipuan melalui pesan teks yang dialami warga Amerika ini adalah via WhatsApp.
Menurut VPNRanks, penipu akan terus mengasah teknik mereka dan memanfaatkan kelemahan emosional seseorang.
Sehingga mereka bisa mengakibatkan kerugian keuangan yang diperkirakan bakal mencapai lebih dari $1,5 miliar di seluruh dunia pada tahun 2025.
Angka fantastis yang mengejutkan ini berfungsi sebagai pengingat bagi kita semua bahwa kita harus waspada.
Untuk memprediksi tren penipuan di WhatsApp di tahun 2025, VPNRanks telah memeriksa data historis dan statistik penipuan WhatsApp.
Prediksi tren modus penipuan di WhatsApp tahun 2025
1. Manipulasi emosional dalam percintaan: diperkirakan akan mencapai 108.000 kasus pada tahun 2025.
2. Peniruan identitas keluarga: diperkirakan akan mencapai 60.000 kasus, memanfaatkan ketergesaan (darurat) dan kepercayaan.
3. Penipuan investasi: Mungkin ada 30.000 kasus penipuan mata uang kripto dan valas.
4. Kerugian Moneter: Dengan lebih dari 20 miliar SMS penipuan yang diantisipasi, total kerugian mungkin melampaui $1,5 miliar.
5. Risiko Bisnis: Pelanggaran data dapat mengakibatkan denda lebih dari $12 miliar.
6. Kelompok Sasaran: Pemuda, komunitas, dan organisasi keagamaan akan terus menjadi sasaran utama penipuan.
Masuk akal jika berasumsi bahwa penipuan asmara di WhatsApp akan terus menjadi jenis penipuan yang paling umum pada tahun 2025.
Hal ini berdasarkan data statistik dan tren terkini seputar berbagai jenis penipuan WhatsApp.
Pada tahun 2025, diperkirakan akan ada lebih dari 108.000 kasus penipuan jenis asmara di WhatsApp.
Peningkatan yang signifikan ini disebabkan oleh penggunaan teknik manipulasi emosional yang terus-menerus oleh para penipu, yang membuat korban sulit menyadari adanya penipuan.
WhatsApp yang populer digunakan ikut menjadi sasaran populer bagi para penipu untuk mencuri data pribadi mereka, dan membuat mereka kehilangan uang salah satunya dengan membobol dan menggasak isi rekening korbannya.
Konten Terkait