Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

TRAVEL

30 Tahun Menekuni Anyaman Rakki, Andarias Bertahan Hidup Sekaligus Menjaga Warisan Budaya Toraja

Minggu 03-Aug-2025 20:56 WIB

95

30 Tahun Menekuni Anyaman Rakki, Andarias Bertahan Hidup Sekaligus Menjaga Warisan Budaya Toraja

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Di sudut sunyi Kampung Tombang, Lembang (Desa) Poton, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel.

Andarias Baso (60), duduk bersila di teras rumah panggung.

Tangannya cekatan menganyam lidi dari daun ijuk muda.

Andarias satu dari sedikit pengrajin rakki yang masih bertahan di Toraja.

Rakki, dalam budaya Toraja, bukan sekadar kerajinan tangan.

Ia adalah warisan, jejak leluhur yang hidup dalam bentuk anyaman untuk tempat nasi, wadah kue, bakul, hingga alas gelas.

Dan bagi Andarias, rakki bukan hanya budaya yang diwariskan, tetapi juga jalan hidup.

“Saya belajar dari paman sejak masih muda. Di Toraja, rakki masih dibutuhkan dalam pesta-pesta adat, terutama pernikahan,” tutur Andarias saat ditemui Tribun Toraja di rumahnya, Minggu (3/8/2025).
 
Dibantu sang istri, Paresso (52), Andarias telah menekuni rakki sejak awal 1990-an. 

Dari tangan mereka yang terampil, kerajinan ini telah membesarkan enam anak dan dua cucunya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Di ruang tamu rumah mereka, tumpukan rakki tertata rapi.

Ada tempat kue berlapis kain merah, ada bakul sederhana, dan yang paling mencolok, deretan alas gelas mungil dengan motif rapat dan rapi.

Harga jual rakki buatan Andarias cukup terjangkau.

Rakki biasa dan alas gelas dijual Rp150 ribu per lusin.

Tempat kue tanpa kain merah juga Rp150 ribu per lusin.

Tempat kue berlapis kain merah dihargai Rp300 ribu per lusin.

Sedangkan bakul dijual Rp150 ribu per lusin.

Di balik harga itu, tentu ada proses yang panjang. 

Untuk membuat satu lusin alas gelas bisa memakan waktu hingga seminggu, tergantung bentuk dan tingkat kesulitan. 

Produk seperti alas gelas menjadi yang paling rumit karena membutuhkan ketelitian ekstra dalam setiap helai anyaman.

“Kalau anyaman kecil seperti alas gelas itu susah. Apalagi kalau motifnya rapat,” ujar Paresso, yang tugasnya memisahkan tulang daun ijuk agar siap dianyam oleh suaminya. 

Berbeda dari pengrajin lain, Andarias tidak menggunakan lidi kelapa seperti lazimnya.

Ia lebih memilih lidi dari daun ijuk muda.

Alasannya, lidi dari daun ijuk muda lebih lentur dan mudah dibentuk.

Sayangnya, usaha ini tidak selalu berjalan lancar.

Pernah, pesanan besar yang mereka siapkan dengan susah payah batal diambil pembeli.

Namun, Andarias dan Paresso tak menyerah.

“Kalau ada pesanan, kami kerja. Kalau tidak, kami santai bersama cucu,” ucap Paresso sambil tersenyum, menatap dua cucunya yang tertawa sambil bermain di sisi rumah. 

Di tengah arus digitalisasi yang perlahan menjangkau kampung mereka, Andarias justru menjadi pengingat bahwa modern bukan berarti melupakan.

Bahwa kearifan lokal bukan sekadar romantisme masa lalu, melainkan sumber penghidupan yang bermartabat.

Dari daun ijuk yang tampak remeh, dari lidi-lidi kecil yang dianyam sabar, Andarias membuktikan bahwa tradisi bisa bertahan asal ada yang bersedia menjaga.

Share:

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Sharing Session SINDOnews Ajak Gen Z Berani Tentukan Arah dan Berkontribusi Nyata

Generasi Z didorong untuk berani menentukan arah masa depan dan berkontribusi secara nyata bagi lingkungan serta masyarakat.

Selasa 28-Oct-2025 20:15 WIB

Sharing Session SINDOnews Ajak Gen Z Berani Tentukan Arah dan Berkontribusi Nyata
PEMERINTAHAN Hubungkan Budaya dan Teknologi untuk Majukan Kebudayaan Indonesia

KEMENTERIAN Kebudayaan resmi meluncurkan BUDAYA GO!

Jumat 24-Oct-2025 20:26 WIB

Hubungkan Budaya dan Teknologi untuk Majukan Kebudayaan Indonesia
TREND Kolaborasi Lintas Budaya Lagu Tabola Bale Menang Youtube Music Academy 2025

Fenomena lagu “Tabola Bale” masih belum padam, hingga kini lagunya masih terus menunjukkan kekuatan di...

Rabu 15-Oct-2025 20:10 WIB

Kolaborasi Lintas Budaya Lagu Tabola Bale Menang Youtube Music Academy 2025
PEMERINTAHAN Jasa Tirta II Mendorong Budaya Transparansi dan Akuntabilitas

Perum Jasa Tirta II (PJT II) kembali menegaskan komitmennya terhadap keterbukaan informasi publik dengan turut berpartisipasi dalam Pameran Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025 yang diselenggarakan pada 14–16 Oktober 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta.

Rabu 15-Oct-2025 20:10 WIB

Jasa Tirta II Mendorong Budaya Transparansi dan Akuntabilitas
PENDIDIKAN Pentingnya Membekali Anak Pemahaman Lintas Budaya

Kerja sama antara lembaga atau kampus dengan pusat pendidikan di luar negeri bisa jadi upaya bekali anak dengan pemahaman lintas budaya.

Senin 06-Oct-2025 21:29 WIB

Pentingnya Membekali Anak Pemahaman Lintas Budaya

Tulis Komentar