Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

2 Pria Mengaku Korban Pelecehan Seksual Uskup Belo Peraih Nobel

Jumat 30-Sep-2022 12:36 WIB

439

2 Pria Mengaku Korban Pelecehan Seksual Uskup Belo Peraih Nobel

Foto : detik

brominemedia.com – Peraih Nobel Perdamaian yang merupakan uskup Timor Leste tengah diselidiki Vatikan setelah dituduh melecehkan secara seksual sejumlah anak laki-laki. Tindak pelecehan itu dilaporkan terjadi saat perjuangan kemerdekaan Timor Leste tahun 1990-an silam.

Dilansir ABC News, Jumat (30/9), laporan soal tindak pelecehan seksual itu diungkapkan pertama kali oleh majalah Belanda, De Groene Amsterdammer. Uskup yang dimaksud adalah Carlos Felipe Ximenes Belo, yang pernah menjadi kepala Gereja Katolik Roma di Timor Leste, atau yang dulu disebut Timor Timur.

Dalam laporannya, De Groene Amsterdammer menuliskan pengakuan dua pria yang mengaku menjadi korban Uskup Belo.

"Uskup memperkosa dan melecehkan saya secara seksual malam itu," kata salah satu korban, Roberto seperti dikutip majalah tersebut.

"Pagi-pagi dia menyuruh saya pergi. Saya takut karena hari masih gelap. Jadi saya menunggu sebelum bisa pulang. Dia juga meninggalkan uang untuk saya," kata Roberto.

"Itu dimaksudkan agar saya tutup mulut. Dan untuk memastikan saya akan datang lagi," tuturnya

Majalah Belanda itu mengatakan penyelidikannya mengindikasikan Uskup Belo juga melecehkan sejumlah anak laki-laki pada 1980-an ketika dia masih bekerja di sebuah pusat pendidikan.

Korban lainnya, Paulo, sekarang 42 tahun, mengatakan bahwa dia pernah dianiaya di rumah uskup tersebut di ibu kota Timor-Leste, Dili.

"Saya pikir: Ini menjijikkan. Saya tidak akan pergi ke sana lagi," katanya kepada majalah itu.

Komite Nobel telah menolak untuk menanggapi tuduhan tersebut. Uskup Belo memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1996 bersama pejuang kemerdekaan Timor-Leste, Jose Ramos-Horta untuk mengkampanyekan solusi yang adil dan damai dalam perjuangan negara untuk membebaskan diri dari Indonesia.

Menanggapi tuduhan kekerasan seksual tersebut, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan tuduhan itu "benar-benar mengejutkan," dan harus "diselidiki sepenuhnya".

Konten Terkait

KRIMINAL Menjerit Keluarga Korban Lihat Dua Tersangka Baku Hantam saat Reka Ulang Pembunuhan

Ada yang tidak biasa saat rekonstruksi pembunuhan terhadap Adityawarman, pemimpin redaksi sebuah media daring yang berlangsung tadi siang

Kamis 09-Oct-2025 21:30 WIB

Menjerit Keluarga Korban Lihat Dua Tersangka Baku Hantam saat Reka Ulang Pembunuhan
PERISTIWA 2 Tahun Perang Gaza, PBB Ingin Tak Ada Lagi Warga Sipil Jadi Korban

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan penderitaan akibat perang di Gaza, Palestina, harus segera diakhiri.

Selasa 07-Oct-2025 21:03 WIB

2 Tahun Perang Gaza, PBB Ingin Tak Ada Lagi Warga Sipil Jadi Korban
PERISTIWA Senin (6/10/2025), Korban Rubuhnya Bangunan di Ponpes Al Khoziny Jadi 53 Jiwa

Tim SAR gabungan mengerahkan alat berat untuk mengangkat puing-puing bangunan.

Senin 06-Oct-2025 21:30 WIB

Senin (6/10/2025), Korban Rubuhnya Bangunan di Ponpes Al Khoziny Jadi 53 Jiwa
PEMERINTAHAN Kemensos Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bali

Kemensos telah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Bali. Mensos Saifullah Yusuf menuturkan personel Tagana juga sudah diterjunkan ke lokasi bencana.

Kamis 11-Sep-2025 20:44 WIB

Kemensos Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bali
PERISTIWA Bentrok, Rocky Gerung: Akumulasi Frustrasi di Balik Tragedi Kematian Driver Ojol Affan

Rocky Gerung menekankan bahwa setiap demonstrasi massal selalu memiliki potensi kekerasan.

Jumat 29-Aug-2025 21:02 WIB

Bentrok, Rocky Gerung: Akumulasi Frustrasi di Balik Tragedi Kematian Driver Ojol Affan

Tulis Komentar