Foto : tempo
brominemedia.com
- Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan setidaknya 180 pengungsi Rohingya yang
terdampar di laut selama berminggu-minggu setelah meninggalkan Bangladesh pada
November lalu dikhawatirkan tewas karena kapal reyot mereka diperkirakan telah
tenggelam bulan ini.
Mengutip laporan yang belum dikonfirmasi, UNHCR menyatakan
kapal yang tidak layak melaut itu kemungkinan tenggelam setelah hilang di laut.
"Kerabat kehilangan kontak," tulis UNHCR di
Twitter pada Sabtu, 24 Desember 2022. "Mereka yang terakhir berhubungan menganggap
semuanya sudah mati.”
Lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya dari Myanmar tinggal di
kamp-kamp yang penuh sesak di Bangladesh yang mayoritas muslim, termasuk
puluhan ribu yang melarikan diri dari Myanmar setelah militer Myanmar melakukan
penumpasan mematikan pada 2017.
Di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, sebagian besar muslim Rohingya ditolak kewarganegaraannya dan dipandang sebagai penyusup, imigran ilegal dari Asia Selatan. Namun di Bangladesh, mereka hampir tidak memiliki akses untuk bekerja.
Pelaku perdagangan orang sering memikat mereka untuk melakukan perjalanan berbahaya dengan janji pekerjaan di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia.
Menantang dahaga, kelaparan, dan penyakit, para pengungsi sering berakhir hanyut di perairan internasional setelah meninggalkan Bangladesh selatan dengan harapan menemukan makanan, pekerjaan, dan tempat berlindung di tempat lain di Asia.
Pekan lalu, dua kelompok aktivis Rohingya Myanmar mengatakan hingga 20 orang meninggal karena kelaparan atau kehausan di atas kapal yang terdampar di laut selama dua pekan di lepas pantai India. Kapal yang membawa sedikitnya 100 orang itu dilaporkan berada di perairan Malaysia.
Awal bulan ini, angkatan laut Sri Lanka menyelamatkan 104 orang Rohingya yang terapung-apung di lepas pantai utara pulau di Samudera Hindia itu. UNHCR telah mendesak negara-negara di kawasan untuk membantu mengurangi krisis kemanusiaan, sementara para pengungsi telah mengimbau dunia untuk tidak melupakan penderitaan mereka.
Konten Terkait
Puluhan Kapal Perang Asing dan KRI Berada di Perairan Bali, Nelayan Tak Perlu Khawatir Melaut, Asops Kasal Pastikan Ekonomi Maritim Normal
Jumat 14-Feb-2025 20:34 WIB
Satu keluarga terdiri dari empat jiwa tersebut diungsikan karena dikhawatirkan terkena Insfeksi Saluran Pernapasan (Ispa) imbas dari polusi kebakaran
Selasa 17-Dec-2024 20:26 WIB
Waketum Partai NasDem Ali merespons candaan Menag Yaqut soal jika memilih amin berarti Bidah. Ali mengatakan AMIN memang bukan untuk dipilih, tapi diucap.
Kamis 14-Sep-2023 00:57 WIB
Pusako mendorong kasus dugaan pungli di Rutan KPK ditangani oleh kejaksaan. Charles khawatir adanya konflik kepentingan jika KPK yang mengusut.
Sabtu 24-Jun-2023 07:46 WIB
LSM Pelita Indonesia khwatir pada hak politik penandang disabilitas di Pemilu 2024, karean itu mereka rekomendasikan usulan ke KPU DKI.
Selasa 14-Mar-2023 09:10 WIB