Foto : tempo
brominemedia.com-- Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) melaporkan pembunuhan jurnalis dan pekerja
media lainnya melonjak 50 persen pada 2022.
Menurut angka baru yang dirilis badan PBB itu pada Senin, 16
Januari 2023, rata-ratu satu jurnalis terbunuh setiap empat hari.
Statistik dari observatorium UNESCO tentang jurnalis yang
dibunuh menunjukkan, total 86 jurnalis dan pekerja media terbunuh secara global
pada 2022. Peningkatan ini cenderung tajam dari rata-rata 58 pembunuhan per
tahun dari tahun 2019– 2021.
"Para jurnalis ini dibunuh karena berbagai alasan,
termasuk pembalasan karena melaporkan kejahatan terorganisir, konflik
bersenjata atau kebangkitan ekstremisme, dan meliput subjek sensitif seperti
korupsi, kejahatan lingkungan, penyalahgunaan kekuasaan, dan protes," kata
UNESCO dalam sebuah pernyataan pers.
Jumlahnya yang meningkat ini adalah hasil perhitungan dari
seluruh dunia. Amerika Latin adalah wilayah paling mematikan, dengan 44
jurnalis atau pekerja media terbunuh. Asia dan Pasifik, yang menyaksikan 16
pembunuhan, adalah yang paling mematikan kedua diikuti oleh Eropa Timur dengan
11 pembunuhan.
Menurut data PBB, Meksiko adalah negara individu paling
mematikan dengan 19 jurnalis tewas. Kemudian diikuti oleh Ukraina, di mana
pasukan Rusia terus menyerang, dengan 10 orang tewas. Sembilan tewas di Haiti.
Meskipun ada peningkatan kecil — dari 20 pada 2021 menjadi
23 tahun lalu — dalam jumlah jurnalis yang terbunuh di negara-negara yang
berkonflik, peningkatan tersebut terutama didorong oleh pembunuhan di
negara-negara non-konflik.
Angkanya, seperti dibeberkan PBB, bisa dua kali lipat dari
35 pembunuhan pada 2021 menjadi 61 di 2022. Kematian di wilayah non-konflik
menyumbang tiga perempat dari semua pembunuhan tahun lalu.
Hampir setengah dari jurnalis yang terbunuh tahun lalu tidak
sedang bertugas ketika mereka menjadi sasaran. Mereka dibunuh di rumah, saat
bepergian atau di berbagai tempat umum.
PBB mencatat bahwa lonjakan dramatis dalam pembunuhan tahun
lalu membalikkan tren penurunan sejak 2018. Saat itu, PBB melaporkan 99
pembunuhan jurnalis dan pekerja media secara global.
Tingkat impunitas untuk pembunuhan jurnalis dilaporkan tetap
sangat tinggi yaitu 86 persen. Pasalnya, jurnalis di seluruh dunia terus
menghadapi ancaman kekerasan, terutama terhadap jurnalis perempuan.
"Pihak berwenang harus meningkatkan upaya mereka untuk
menghentikan kejahatan ini dan memastikan pelakunya dihukum, karena
ketidakpedulian merupakan faktor utama dalam iklim kekerasan ini," kata
Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay.
Konten Terkait
Muhammadiyah akan meluncurkan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT). Sistem kalender ini akan digunakan mulai tahun baru 1446 H. Yuk simak selengkapnya tentang KHGT.
Rabu 26-Jun-2024 20:30 WIB
Arsip Nasional Republik Indonesia atau ANRI tahun ini mengajukan lima warisan dokumenter atau documentary heritage kepada UNESCO.
Senin 10-Jun-2024 20:26 WIB
Survei besutan The Guardian menggambarkan pandangan para ahli mengenai situasi distopia akibat efek pemanasan global. Bencana iklim mendekat.
Kamis 09-May-2024 20:28 WIB
RUU DKJ mengusung konsep Daerah Khusus Jakarta menjadi kota global dan pusat ekonomi terbesar di Indonesia.
Jumat 15-Sep-2023 00:53 WIB
Tim Asesor United Nations Educational. Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sedang melakukan revalidasi II di United Global Geopark (UGGp) Gunung Sewu di Kabupaten Wonogiri.
Senin 31-Jul-2023 10:34 WIB