PERISTIWA

Tunjangan DPR Rp50 Juta Dikritik, Ahmad Sahroni Skakmat Publik: Mentalnya Senang Lihat Orang Susah

Rabu 20-Aug-2025 20:47 WIB 7

Foto : suara

Brominemedia.com – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memberikan jawaban menohok terhadap kritik publik yang menyebut tunjangan perumahan Rp50 juta bagi anggota dewan tidak menunjukkan empati.

Alih-alih meredam, Sahroni justru menyinggung bahwa terkadang sebagian masyarakat Indonesia memiliki mentalitas 'senang melihat orang susah, dan tidak senang melihat orang senang.

Menjawab persepsi bahwa tunjangan tersebut tidak pantas di tengah kondisi ekonomi masyarakat, Sahroni memberikan argumen yang sangat blak-blakan.

"Iya kan kalau dijabarin kan sekarang banyak tuh, republik kita itu, senang ngeliat orang susah, nggak senang ngeliat orang senang," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Klaim Bantuan Tanpa Perlu Publikasi

Menurut politisi Partai NasDem ini, publik tidak seharusnya serta-merta menilai anggota dewan tidak memiliki empati hanya karena besaran tunjangan yang diterima.

Ia mengklaim bahwa banyak legislator, termasuk dirinya, secara rutin menyalurkan bantuan kepada masyarakat di daerah pemilihan masing-masing tanpa perlu mempublikasikannya.

"Masing-masing orang anggota DPR tidak pernah melihatkan secara nyata, hari-harinya suka memberikan satu bantuan kepada khalayak masyarakat. Kan ada orang yang suka publikasi, ada orang yang nggak suka," jelasnya.

Lebih lanjut, Sahroni bahkan menganggap nominal Rp50 juta yang dinilai fantastis oleh publik sebagai sesuatu yang wajar.

Menurutnya, nilai tersebut tidak seharusnya menjadi tolok ukur utama dalam menilai kinerja atau empati seorang wakil rakyat.

"Jadi jangan dilihat karena nilai uangnya, wow, fantastis. Enggak, itu biasa sebenarnya," tegasnya.

Ia meyakinkan bahwa dana yang diterima oleh para wakil rakyat pada akhirnya akan didistribusikan kembali ke masyarakat melalui berbagai kanal, tanpa perlu diumumkan secara eksplisit.

"Kita-kita orang adalah perwakilan yang dinamai adalah pejabat publik yang juga digaji oleh masyarakat. Uangnya pasti kembali ke masyarakat."

"Tanpa perlu dikasih tau ya ini uangnya, uang gajian gue, gue kasih sama kalian. Semua nggak perlu," ujarnya, sambil menggunakan analogi 'tangan kanan memberi, tangan kiri ya diumpetin.'

Sahroni menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa seluruh 580 anggota DPR memiliki rasa empati dan keberpihakan kepada rakyat dengan caranya masing-masing, dan hal itu tidak bisa dihakimi hanya dari satu pos tunjangan.

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Sahroni: Gaji yang Diterima DPR Bakal Dikembalikan ke Rakyat

Sahroni memastikan anggota DPR memberikan perhatian ke masyarakat. Uang gaji yang diterima legislator bakal dikembalikan juga ke rakyat.

Rabu 20-Aug-2025 20:50 WIB

PERISTIWA Tunjangan DPR Rp50 Juta Dikritik, Ahmad Sahroni Skakmat Publik: Mentalnya Senang Lihat Orang Susah

Alih-alih meredam, Sahroni justru menyinggung bahwa terkadang sebagian masyarakat Indonesia memiliki mentalitas 'senang melihat orang susah, dan tidak senang melihat orang senang.

Rabu 20-Aug-2025 20:47 WIB

EVENT Gelar Acara Bimtek Anggota DPR-DPRD se-Indonesia di Bali Besok, PDIP Bakal Lanjut Gelar Kongres?

Merespons hal itu, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai jika usai Bintek bisa saja ada kemungkinan PDIP melanjutkan acara dengan menggelar Kongres.

Selasa 29-Jul-2025 20:27 WIB

PERISTIWA RDP Kelangkaan Pertamax Ricuh, Anggota DPRD Balikpapan Gebrak Meja, Pertamina Walkout

Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan bersama Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan berujung ricuh.

Selasa 20-May-2025 21:02 WIB

PERISTIWA Jenazah Anggota DPRD Bojonegoro yang Kecelakaan Saat Umrah Dimakamkan di Makkah

Anggota DPRD Bojonegoro dari Fraksi PKB Eny Soedarwati meninggal dunia dalam kecelakaan bus saat menunaikan ibadah umrah di Makkah, Arab Saudi, Kamis (21/3).

Jumat 21-Mar-2025 20:40 WIB

Tulis Komentar