KRIMINAL

TANGIS Istri Kadek Parwata: Saya Sudah Tidak Izinkan Dia Pergi Malam Itu, Sang Anak Mimpikan Ayahnya

Selasa 18-Feb-2025 21:48 WIB 20

Foto : tribun-bali

Brominemedia.com – Istri mendiang korban penusukan di Jalan Nangka Utara, masih bersedih atas kepergian suaminya yang begitu mendadak. 

Komang Ayu, sapaannya, memang terlihat cukup tegar tatkala pemakaman mendiang suaminya di Karangasem. 

Namun tatkala diwawancara wartawan Tribun Bali, tangis Komang Ayu akhirnya pecah mengingat malam kelam sebelum suaminya pergi untuk selama-lamanya. 
 

Duka Mendalam Keluarga

Duka mendalam masih menyelimuti keluarga mendiang Kadek Parwata. Kakak pertama korban Kadek Parwata, Gede Dana Putra mengatakan agar pelaku bisa diberikan hukuman yang setimpal. 

“Kami sedih kehilangan saudara, tidak tahu apa motif pelaku. Kadek Parwata juga sama pelaku tidak saling kenal, orang yang tidak tahu dari asal usulnya, kalau boleh setimpal lah, dihukum seberat-beratnya dengan apa yang dilakukan,” tegas Gede Dana. 

Lebih lanjut Gede, pihak keluarga tidak ada niat bertemu dengan pelaku sebab masih sangat berduka. Pihak keluarga juga tidak ada yang mengenal pelaku sama sekali.

“Kalau dari keluarga belum menerima vonis seperti itu, vonis kan sementara, kalau bisa kami sekeluarga minta hukum setimpal,” bebernya. 

Jenazah Kadek Parwata sudah dikuburkan, dan tahun depan rencananya akan dilakukan upacara pengabenan. Selain itu, rencananya nunas baos akan dilakukan setelah 11 hari penguburan. 

Gede menuturkan pada saat kejadian, mendiang Kadek Parwata melayat ke rumah temannya karena bapak temannya meninggal dunia.

Keluarga tidak ada firasat buruk, berjalan berpamitan seperti biasa. “Namun pagi sekitar jam 02.00, istri Kadek Parwata mendapat berita dari temannya, bahwa Kadek Parwata sudah tidak ada,” terangnya. 

Alhasil berita duka ini menjadi pukulan bagi istri, 2 anak dan keluarga besar mendiang Kadek Parwata. Apalagi semuanya begitu mendadak terjadi. 

Mendiang Kadek Parwata bekerja sebagai cleaning services di Petitenget, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Gede menuturkan Kadek Parwata merupakan pribadi yang jarang pindah tempat kerja.

Di mata Gede, adiknya merupakan orang yang tekun, ramah dan mudah bergaul. Hal ini yang membuat banyak temannya histeris karena tidak menyangka Kadek Parwata pergi secepat itu. 

“Kadek orang yang bertanggung jawab, semua anak keponakan, bapak, orang tua dia bertanggung jawab, dia sebagai kepala rumah tangga. Tulang punggung, di sini ikut membantu. Adik pendiam tetapi ramah,” tandasnya. 

Almarhum Kadek Parwata merupakan anak kedua dari 5 saudara dan ketiga adiknya perempuan. Kadek Parwata meninggalkan 2 anak perempuan.

Putri pertama duduk di bangku kelas IV SD dan putri keduanya masih TK. Terkait donasi yang diberikan dari warga untuk keluarga Kadek Parwata, Gede mengatakan rencananya akan digunakan untuk upacara pengabenan Kadek Parwata. 

“Tujuan keluarga semua memang untuk anak dan ada juga di ngaben setahun. Sisa ngaben kita buat untuk deposito anaknya sekolah,” kata dia. 

Sementara itu, istri mendiang Kadek Parwata, Komang Ayu (31) mengungkapkan saat insiden penusukan ia berada di rumah.

“Waktu itu di rumah, temannya jam 2 datang ke sini, langsung diajak ke rumah sakit, setelah sampai, sudah tidak ada (meninggal dunia). Dibawanya ke RS Bakti Rahayu,” jelasnya pada Selasa (18/2). 

Komang Ayu menuturkan, saat itu suaminya berpamitan pergi untuk melayat pada pukul 19.30 Wita. Sebetulnya Komang sudah meminta Kadek Parwata untuk tidak pergi melayat.

“Dia pamitan melayat. Saya juga tidak tahu juga kayak begini kejadiannya,” bebernya. Keseharian almarhum Kadek Parwata setiap hari mengurus anak. Ia memiliki side job yakni ahli tato. Selain itu juga mengantar dan menjemput anak sekolah.

“Saya sama suami kerja dibedakan shift, kalau dia siang saya pagi. Biar ada yang antar jemput,” sambungnya. 

Komang Ayu menikah dengan Kadek Parwata pada tahun 2014.

Komang Ayu menuturkan ia merupakan teman Kadek Parwata, saat masih duduk dibangku sekolah dasar. “SMP tiang gak (tidak) ketemu, SMA ketemu, lagi daily working (DW), pacaran dua tahun,” jelasnya sambil menangis.

Perempuan asal Pejeng, Kabupaten Gianyar ini juga menuturkan anak-anaknya masih belum paham jika ayahnya sudah berpulang. 

“Saya rasa belum (tahu), nanti pelan-pelan pasti mereka tahu. Itu anak kesayangannya yang paling kecil, waktu pulang penguburan dia menangis, katanya lihat di mimpi bapak dada-dada (lambaikan tangan),” ungkapnya. 

Pelaku penusukan Bastomi Prasetiawan alias Mas Pras ditangkap di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Minggu (16/2).

Kasus penusukan di Jalan Nangka Utara, Denpasar ini mengakibatkan tewasnya Kadek Parwata. Mas Pras ditangkap saat akan melarikan diri ke Tarakan, Kalimantan.

Pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, serta subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Konten Terkait

KRIMINAL Berawal Kredit, Kasus Mobil Impian Berujung ke Bui

Kredit mobil ternyata bisa berujung penjara. Begitulah yang dialami seorang perempuan berinisial MAS, warga Kelurahan Jangkung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Rabu 19-Feb-2025 20:41 WIB

EVENT Sri Juliarty Berharap Balikpapan Fun Run Masuk Kalender Event Nasional

Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Balikpapan Andi Sri Juliarty berharap kegiatan Balikpapan Fun Run masuk kalender event nasional (KEN).

Rabu 19-Feb-2025 20:40 WIB

PERISTIWA Jaringan Geng Kriminal Pakistan Ancam Stabilitas Keamanan Negara-negara Teluk

Laporan Saudi Gazette menyoroti tindakan keras yang signifikan di Mekkah, di mana polisi setempat menangkap sepuluh warga negara Pakistan yang terkait dengan sekitar 31 kasus penipuan keuangan.

Rabu 19-Feb-2025 20:39 WIB

PERISTIWA TANGGAPAN Polda Bali, 12 Security Finns Beach Club Jadi Tersangka oleh Polres Badung Pasca Kelahi

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy menuturkan bahwa dalam penanganan kasus ini memang ada dua laporan polisi yang diproses secara terpisah.

Rabu 19-Feb-2025 20:38 WIB

KRIMINAL Pengamat Harap Polri Profesional dalam Kasus Dugaan Penggelapan Dana Perusahaan Arab Saudi oleh WNA India di Indonesia

Direktur Rumah Politik Fernando Emas menanggapi dibebaskannya dua tersangka kasus dugaan penggelapan dana perusahaan besar Arab Saudi oleh WNA India.

Rabu 19-Feb-2025 20:35 WIB

Tulis Komentar