KRIMINAL

Sosok Nurmiati Penipu Modus Pinjaman Modal, 1 Kampung di Bone Sulsel Korbannya

Jumat 13-Dec-2024 20:23 WIB 139

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Sekira 50 warga Dusun Talaga, Desa Lompu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone menjadi korban penipuan. 

Total kerugian seluruh korban diperkirakan mencapai Rp3 miliar.

Pelaku diduga bernama Nurmiati yang juga merupakan warga Dusun Telaga. 

Nurmiati dikenal sebagai pribadi yang mudah berbaur dengan masyarakat sekitar. 

"Iyye itu (Nurmiati) warga asli disitu, dari kecil sampenya besar disana tinggal (Dusun Telaga). Jadi bukan orang baru warga sudah kenal semua sama dia," ujar Kades Desa Lompu, Abdul Rahim saat dikonfirmasi tribun-timur.com via telfon, Jumat (13/12/2024) malam. 

Ia juga mengaku, warga yang dimintai KTP dan KK oleh Nurmiati merupakan kerabat dari Nurmiati sendiri. 

"Kalau menurutku bukan termasuk penipuan karena yang na mintaki tolong ini para keluarganya ji dan meraka mau," jelasnya.

"Dan yang melakukan pencairan itu ji para korban ji dan pas cair uangnya dari bank para korban ini baru na pinjamkan lagi Nurmiati untuk napakai modal usaha," bebernya. 

Selain itu ia mengaku, Nurmiati saat ini telah meninggalkan kampung halaman. 

"Iye tidak adai di kampung, tidak tau juga kemanai. Karena tidak ada juga laporan nya masuk disaya kalau keluar kampung i," tandasnya. 

Sebelumnya, Sekira 50 warga Dusun Talaga, Desa Lompu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone menjadi korban penipuan. 

Total kerugian seluruh korban diperkirakan mencapai hingga Rp3 miliar.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu korban, Rahmawati (25) saat dikonfirmasi tribun-timur.com via telfon, Jumat (13/12/2024). 

“Ada satu kampung kami bernama Nurmiati yang butuh modal usaha, dan kita bantu urus di bank karena dia sendiri mau bayar angsurannya,"ujarnya.

"Korbannya keseluruhan lebih 50 orang, dengan total uang Rp 3 miliar,”sambungnya.

Ia mengaku, awalnya Nurmiati datang di rumah warga di Desa Lompu meminta untuk diuruskan pencairan uang di salah satu bank dengan cara meminta KTP dan kartu keluarga (KK).

“Setelah dikasih KTP dan KK, selebihnya dia mi yang urus. Nanti datang tim survei dari bank, saya diberi barang kosmetik Nurmiati yang di foto sebagai jaminan modal usaha. Intinya pada saat permohonan bukan kita yang ke bank, kita nanti ke bank pada saat tanda tangan pencairan,” katanya. 

Ia mengaku percaya dengan Nurmiati karena merupakan warga Desa Lompu juga.

Bahkan sebelumnya sudah pernah melakukan hal itu dan pembayarannya lancar.

“Awalnya percayaki karena satu kampung dan banyak juga orang nakasih begitu, dan sebelumnya lancar ji pembayarannya. Kemudian untuk pinjaman di bank bervariasi, saya Rp 50 juta, ada juga Rp 70 juta, Rp 80 juta, dan paling tinggi Rp 100 juta,” bebernya. 

Rahmawati menambahkan, ada korbannya juga yang bernama Bacotang memberikan jaminan sapi. 

Korbannya sudah melakukan tanda tangan pencairan, lalu tidak diberi tahu kalau uangnya sudah cair.

“Yang Bacotang jaminan sapi, dan buku tabungan serta ATM dipegang sama Nurmiati. Itu sudah tanda tangan pencairan, tetapi diberitahukan kalau itu uang tidak cair, bahkan Bacotang baru tahu uang itu cair setelah ditagih sama bank,” jelasnya.

Ia mengungkapkan Nurmiati dikabarkan kabur ke Marowali akibat kasus tersebut. 

“Sampai sekarang warga masih ditagih sama pihak bank, namun orang tidak ada yang membayar karena bukan kita yang pakai. Kami sudah laporkan kasus ini kepada polisi, apalagi kabarnya Nurmiati sudah kabur ke Morowali,”tandasnya.

Share:

Konten Terkait

KRIMINAL Kasus Kematian Prada Lucky, TNI AD Tetapkan 4 Prajurit Tersangka

Kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan prajurit TNI AD, Prada Lucky Chepril Saputra...

Minggu 10-Aug-2025 21:10 WIB

PERISTIWA Cegah Senjata Ilegal, Satgas Madago Raya Perketat Pengawasan Jalan Masuk Poso

SATGAS III Preventif Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah menggelar razia kendaraan di empat pos keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Minggu (10/8).

Minggu 10-Aug-2025 21:05 WIB

KRIMINAL Teka-teki Pemberi Perintah di Kasus Korupsi Kuota Haji

KPK telah menaikkan kasus dugaan korupsi kuota jemaah haji tahun 2023-2024 ke tahap penyidikan. Sosok pemberi perintah di kasus ini pun masih menjadi teka-teki.

Minggu 10-Aug-2025 21:03 WIB

KRIMINAL KPK: DPO Emylia Said-Herwansyah Ada di Negara Tetangga

KPK mengungkap perkembangan pencarian DPO Emylia Said dan Herwansyah yang terdeteksi di negara tetangga. Keduanya saat ini ada di negara tetangga.

Rabu 06-Aug-2025 21:06 WIB

KRIMINAL Picu Kejahatan Finansial, Transaksi Judol Nyaris Tembus Rp1.000 Triliun

Berdasarkan estimasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), nilai transaksi dari kegiatan judol pada akhir 2024 berpotensi menyentuh angka Rp999 triliun.

Selasa 05-Aug-2025 20:31 WIB

Tulis Komentar