Foto : jpnn
brominemedia.com –
Seorang wali murid SMAN 1 Wates, Kulon Progo, Agung Purnomo mengaku mendapat
intimidasi dari pihak sekolah di kantor Satpol PP Kulon Progo pada Kamis
(29/9).
Agung mengaku diintimidasi dan diteror karena memprotes
pengadaan seragam tempat anaknya bersekolah di SMAN 1 Wates. Lembaga Bantuan
Hukum (LBH) Yogyakarta sebagai pendamping Agung telah melaporkan kasus tersebut
ke Polda DIY.
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana menyebut
peristiwa itu sebagai konflik sesama wali murid dan ASN. Tri mengatakan ada sembilan
orang di ruang Satpol PP Kulon Progo dan mereka semua adalah ASN.
Sedangkan Agung Purnomo sendiri juga ASN di Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang (Dispetaru) Kulon Progo. Menurut Tri Saktiyana, tidak ada
intimidasi dalam peristiwa itu.
"Nanti ada inspektorat daerah menelisik kondisinya.
Kami minta inspektorat membantu sebenarnya seperti apa," ujar dia.
Kejadian itu bermula saat Agung dan beberapa wali murid
mempertanyakan pengadaan seragam sekolah yang kualitasnya tidak sebanding
dengan harga.
Setelah dilakukan survei dibeberapa toko, harga kain seragam
tersebut jauh lebih murah dari harga yang dipatok sekolah. Menurut Agung, pihak
sekolah tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan terkait
kualitas kain seragam tersebut.
"Misalnya, celana warna putih disitu tercatat per meter
harganya Rp 72 ribu," kata Agung.
Ketika membandingkan dengan beberapa toko, harga paling mahal menurutnya hanya berkisar Rp 40 ribu dan termurah Rp 30 ribu. Karena Agung terus mempertanyakan hal tersebut, ia kemudian diminta datang ke kantor Satpo PP Kulon Progo pada pukul 14.00 WIB.
Saat itu ia tidak menaruh kecurigaan mengingat Agung adalah pegawai di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo. Ia mengira pemanggilan ini terkait urusan kedinasan. Ternyata, di dalam ruangan tersebut dia mengaku mendapat intimidasi. Agung menyebut ada delapan orang di dalam ruangan tersebut, di antaranya Kasatpol PP Kulon Progo dan pihak SMAN 1 Wates.
"Beberapa satpol PP berdiri dari ujung yang agak jauh mengatakan 'Kamu jangan tidak sopan di sini ya. Maksudmu opo?' Kemudian, mereka mendekati saya dan bilang, 'wis dirampungke neng kene wae'," tutur Agung menceritakan apa yang dia alami.
Aksi tersebut membuat Agung tak berkutik dan hanya bisa pasrah. Agung akhirnya bisa meninggalkan ruangan sekitar pukul 16.00 WIB setelah diketengahi oleh komite SMAN 1 Wates Sardji yang tak menghendaki cara-cara tersebut.
Kepala SMAN 1 Wates Aris Suwasana membantah pihaknya mengintimidasi Agung Purnomo. Menurut dia, pertemuan di Kantor Satpol PP Kulon Progo dilakukan karena upaya mediasi di sekolah selalu berakhir buntu. “Jadi, tidak benar ada penyekapan, itu hanya proses mediasi karena upaya untuk mencari jalan keluar selalu mentok,” jata Arif.
Konten Terkait
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dipecat buntut dugaan pemerasan terkait kasus pembunuhan dengan tersangka anak bos Prodia.
Jumat 07-Feb-2025 21:07 WIB
Sebagian wilayah Kota Semarang dikepung banjir setelah diguyur hujan deras pada Rabu (11/12/2024) sore.
Rabu 11-Dec-2024 20:42 WIB
Gunung Anak Ranakah terletak di Wae Rii Kecamatan Wae Rii Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Gunung Ranakah kini naik status level II Waspada.
Selasa 03-Dec-2024 20:58 WIB
Sejumlah warga merusak salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, pada Minggu (1/12/2024).
Minggu 01-Dec-2024 20:28 WIB
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pekalongan menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Blok F Pasar Kedungwuni.
Kamis 26-Sep-2024 20:29 WIB