Foto : Kabar Utama Pagi tvOne
Brominemedia - Kota Lumpia dihebohkan oleh insiden tragis yang menewaskan seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang berinisial G, Minggu dini hari (24/11). G, yang dikenal sebagai anggota Paskibra berprestasi dan siswa teladan jurusan Teknik Mesin, tewas akibat luka tembak di tengah tawuran antar kelompok geng pelajar. Rekannya juga menjadi korban, kini menjalani perawatan intensif akibat luka serupa.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyatakan bahwa tindakan tegas berupa penembakan dilakukan oleh anggota polisi untuk melerai tawuran yang melibatkan geng "Tanggul Pojok" dan "Seroja." Menurutnya, penembakan dilakukan karena ada serangan terhadap polisi saat mereka mencoba membubarkan perkelahian.
“Kami sudah menetapkan empat anak sebagai tersangka dari dua geng berbeda. Korban G kebetulan bagian dari geng Tanggul Pojok yang diduga menyerang polisi,” ujar Kapolrestabes.
Pihak Sekolah Bungkam, Keluarga Tertutup
Sementara itu, pihak SMK Negeri 4 Semarang masih enggan memberikan keterangan terkait insiden ini. Mereka menyatakan bahwa pihak keluarga korban belum bersedia ditemui karena masih dalam suasana duka.
“Kami menunggu konfirmasi dari orang tua korban. Di sekolah, G dikenal sebagai anak yang baik, berprestasi, dan tidak pernah tersandung masalah. Tapi, soal kehidupannya di luar sekolah, kami tidak bisa berkomentar,” ungkap perwakilan sekolah.
Kronologi Masih Gelap: Banyak yang Meragukan Versi Polisi
Penjelasan dari kepolisian justru menuai tanda tanya. Lokasi kejadian yang semula disebutkan berada di Jalan Ongan, kini berubah menjadi wilayah Semarang Barat. Saksi mata di tempat kejadian pun belum ditemukan, baik oleh polisi maupun media.
Versi polisi yang menyatakan bahwa ada serangan terhadap anggota mereka sebelum penembakan dilakukan dianggap janggal. Hingga kini, identitas polisi yang melepaskan tembakan juga belum diungkap. Publik bertanya-tanya, siapa sebenarnya pelaku penembakan, dan apakah tindakan tersebut benar-benar dapat dibenarkan?
“Kami mencoba mencari saksi di lokasi kejadian, tapi sampai sekarang tidak ada yang mengetahui pasti kronologi tawuran ini,” ujar Didit Kordias, salah satu jurnalis di lapangan.
Tanggung Jawab yang Ditunggu
Kematian G menambah panjang daftar kekerasan remaja yang berakhir tragis. Sementara polisi terus menyelidiki, keluarga korban, pihak sekolah, dan publik masih menunggu penjelasan yang lebih transparan.
Apakah ini benar tindakan tegas demi membela diri, atau justru ada prosedur yang dilanggar? Hanya waktu yang akan menjawab misteri ini. Yang jelas, peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan memunculkan pertanyaan besar tentang penanganan tawuran di kota Semarang.
Konten Terkait
Tujuh orang yang merupakan satu keluarga korban keracunan jamur liar di Kecamatan Selaawi, Garut. Menanggapi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, memastikan mendapatkan penanganan medis secara intensif...
Kamis 30-Jan-2025 20:23 WIB
Artikel ini membahas tata cara dan bacaan niat puasa Ramadhan, doa-doa yang dianjurkan saat sahur dan berbuka, serta waktu yang tepat untuk membacanya, dilengkapi dengan penjelasan lengkap dan referensi terpercaya
Rabu 29-Jan-2025 20:40 WIB
Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 31 Januari 2025: Syaban Adalah Bulan yang Penuh akan Kebaikan
Rabu 29-Jan-2025 20:39 WIB
Ia tak menyangka Rifky pergi secepat itu meninggal di usia belia, ibu kandung dan adiknya juga sudah lama tiada.
Rabu 29-Jan-2025 20:39 WIB
Semua unsur turun tangan untuk menanggulangi bencana banjir rob di Eretan Kulon, Indramayu.
Rabu 29-Jan-2025 20:38 WIB