PEMERINTAHAN

Pengadilan Dunia Akan Putuskan Pendudukan Israel di Palestina, Ini Kata Netanyahu

Senin 02-Jan-2023 14:22 WIB 312

Foto : tempo

brominemedia.com-- Majelis Umum PBB pada Jumat, 30 Desember 2022, meminta Mahkamah Internasional atau ICJ memberikan pendapat tentang konsekuensi hukum pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Namun Israel menolak dengan keras pemungutan yang diikuti 193 negara itu.

Mahkamah Internasional berbasis di Den Haag, yang juga dikenal sebagai Pengadilan Dunia, adalah pengadilan tertinggi PBB untuk menangani perselisihan antar-negara. Putusannya mengikat, meskipun ICJ tidak memiliki kekuatan untuk menegakkannya.

Permintaan pendapat pengadilan tentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina dibuat dalam resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum dengan 87 suara setuju. Israel, Amerika Serikat dan 24 anggota lainnya memberikan suara menentang, sementara 53 abstain.

Dalam resolusinya, Majelis Umum PBB meminta ICJ memberikan pendapat penasehat tentang konsekuensi hukum dari pendudukan, pemukiman dan aneksasi Israel. Itu juga termasuk langkah-langkah yang ditujukan untuk mengubah komposisi demografis, karakter dan status Kota Suci Yerusalem, dan dari pengadopsian undang-undang dan tindakan diskriminatif terkait.

Resolusi PBB juga meminta ICJ untuk memberi nasihat tentang bagaimana kebijakan dan praktik tersebut "mempengaruhi status hukum pendudukan" dan konsekuensi hukum apa yang muncul untuk semua negara dan PBB dari status ini. ICJ terakhir mempertimbangkan konflik antara Israel dan Palestina pada 2004, ketika memutuskan bahwa tembok pemisah Israel adalah ilegal. Israel menolak putusan itu, menuduh pengadilan bermotivasi politik. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemungutan suara Majelis Umum PBB itu "tercela."

"Orang-orang Yahudi bukanlah penjajah di tanah mereka sendiri atau penjajah di ibu kota abadi kami Yerusalem dan tidak ada resolusi PBB yang dapat membengkokkan kebenaran sejarah itu," katanya dalam pesan video, Sabtu, 31 Desember 2022.

Israel merebut Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur - wilayah yang diinginkan Palestina untuk mendirikan negara - dalam perang 1967. Israel menarik diri dari Gaza pada 2005, tetapi, bersama dengan negara tetangga Mesir, mengontrol perbatasan kantong itu.

Kelompok Islam Hamas mengambil alih Gaza pada 2007 setelah perang saudara singkat dengan saingan Palestina yang lebih moderat. Hamas dan Israel sejak itu telah berperang tiga kali di Gaza.

Konten Terkait

PERISTIWA Serangan Tentara Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Dua Wanita Tewas dan Lainnya Terluka

Serangan itu juga merusak Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya Gereja Katolik di dalam wilayah kantong Palestina.

Kamis 17-Jul-2025 22:48 WIB

PERISTIWA Serangan Israel di Teheran Targetkan Elemen Infrastruktur Represif Iran, Salah Satunya Penjara Evin

Serangan Israel terhadap Iran lewat udara di Teheran menargetkan elemen-elemen kunci keamanan dan infrastruktur represif Iran, termasuk Penjara Evin.

Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB

PERISTIWA Temui Putin di Rusia, Menlu Iran sebut Serangan AS dan Israel Jadi Pukulan Telak Perdamaian Dunia

Respons serangan AS dan Israel, Menlu Iran ke Rusia Temui Putin. Menlu Iran, Abbas Araghchi sebut pukulan telak perdamaian dunia.

Minggu 22-Jun-2025 22:03 WIB

PERISTIWA Jenderal hingga Ilmuwan Nuklir Tewas Akibat Israel Serang Iran

Israel melancarkan serangan ke Teheran, Iran. Serangan mendadak itu berhasil menewaskan sejumlah jenderal dan ilmuwan nuklir Iran.

Jumat 13-Jun-2025 22:01 WIB

PERISTIWA Hamas Merasa Ditipu Seusai Bebaskan sandera: AS Janji Cabut Blokade Israel di Gaza

Anggota Politbiro Hamas, Basem Naim mengaku pihaknya dijanjikan utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mencabut blokade Israel.

Senin 19-May-2025 21:07 WIB

Tulis Komentar