PERISTIWA

Panik Berujung Maut, Ini Pengakuan Iwan Sang Pembunuh Sadis Guru PPPK di Sumatera Selatan

Jumat 21-Nov-2025 20:22 WIB 12

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Kabar tragis tewasnya SF (27), seorang guru PPPK muda di OKU, Sumatera Selatan, yang ditemukan terikat tak berdaya di kamar kosnya, kini menemui titik terang.

Polisi akhirnya meringkus Iwan, pelaku utama, yang ternyata menghabisi nyawa korban hanya karena panik ketahuan bersembunyi usai bertengkar hebat dengan istrinya.

Pengakuan mengejutkan Iwan dirilis dalam konferensi pers di Mapolres OKU yang dipimpin Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo, Jumat (21/11/2025).

Kisah pembunuhan ini adalah rangkaian keputusan kalut yang berawal dari perselisihan rumah tangga.

Kronologi: dari Cekcok Istri ke Plafon Kosan Korban
Peristiwa nahas itu bermula pada Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 19.20 WIB.

Iwan, yang sedang ribut dengan istrinya, memutuskan pergi dan memilih menginap di kamar kosong yang letaknya persis di sebelah kosan SF.

Malam itu, SF sempat mendengar suara aneh, seperti orang batuk, dari kamar kosong tersebut.

Merasa cemas, guru muda itu segera menelepon pemilik kos untuk melaporkan suara misterius itu.

Keesokan harinya, Rabu (19/11/2025), pemilik kos datang untuk menyelidiki, sementara SF pergi mengajar seperti biasa.

Di sinilah kepanikan Iwan memuncak.

"Mengetahui kedatangan pemilik kosan, pelaku panik dan bergegas lari lalu masuk ke kosan korban dengan cara menyelinap lewat plafon," jelas Kapolres.

Detik-detik Pembunuhan: Teriakan 'Maling' yang Berujung Ikatan Dasi dan Jilbab
Pukul 13.00 WIB, SF pulang ke kosnya.

Betapa terkejutnya ia saat mendapati Iwan sudah berada di dalam kamarnya.

Spontan, SF berteriak histeris: "Maling! Tolong!"

Teriakan minta tolong itu memicu reaksi brutal dari Iwan.

Dalam kondisi kalap, Iwan membekap mulut korban dan mendorongnya hingga roboh ke kasur.

Pelaku menindih tubuh SF, sambil memegangi tangannya.

Mulut korban dibekap menggunakan jilbab dan baju yang dikenakan SF.

Tangan SF diikat kuat dengan dasi miliknya sendiri.

Kaki korban kemudian diikat menggunakan jilbab lain yang tergeletak di kamar kos.

Setelah SF tak berdaya, Iwan mengambil satu unit handphone (HP) merek Oppo milik korban.

HP tersebut kemudian disembunyikan di halaman rumah seorang teman Iwan sebelum pelaku melarikan diri ke rumah orang tuanya di Muara Kuang, Ogan Ilir.

Ditemukan Tak Bernyawa, Motor Korban masih di Pekarangan
SF, guru PPPK SMPN 46 OKU, ditemukan tewas di kosnya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, pada Rabu (19/11/2025) malam.

Korban pertama kali ditemukan oleh Resta, penghuni kos sebelah, yang merasa curiga karena sepeda motor SF masih terparkir di pekarangan hingga malam hari.

Padahal, kebiasaan SF adalah langsung memasukkan motornya saban hari.

Bersama Zainuddin Abarsoh, Resta mendatangi kos SF dan teramat syok tatkala menemukan korban sudah tewas dengan kondisi kaki, tangan, dan mulut terikat.

Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkaran (TKP). 

Saat ini, polisi masih mencari satu unit HP dan kunci sepeda motor korban yang belum ditemukan.

Sementara barang berharga lain seperti laptop, sepeda motor, dan uang tunai dipastikan masih utuh.

Iwan, yang pernah menjadi penjaga kos korban, kini harus mempertanggungjawabkan aksi paniknya yang merenggut nyawa seorang guru muda.

Konten Terkait

PERISTIWA Panik Berujung Maut, Ini Pengakuan Iwan Sang Pembunuh Sadis Guru PPPK di Sumatera Selatan

Iwan, pelaku pembunuhan yang ternyata menghabisi nyawa korban hanya karena panik ketahuan bersembunyi usai bertengkar hebat dengan istrinya.

Jumat 21-Nov-2025 20:22 WIB

PERISTIWA RSUD Soedjati Turunkan Tim Dokter Untuk Periksa Kejiwaan Pelaku Pembunuhan Sadis di Grobogan

Nur Hadi, pelaku pembunuhan sadis di Grobogan, Jawa Tengah, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD Soedjati, Purwodadi. Hingga kini, observasi kejiwaan pelaku masih dilakukan. Dokter Jiwa RSUD Dokter....

Kamis 23-Feb-2023 03:41 WIB

Tulis Komentar