Nasib Pegawai Toko Roti Lindayes Pilih Resign, Karena Belum Gajian Sejak Oktober Usai Penganiayaan
Minggu 22-Dec-2024 20:34 WIB
81
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Nasib usaha Lindayes Patisserie & Coffee, terkena imbas setelah kasus anak bos toko roti bernama George Sugama menganiaya karyawati.
Toko roti milik orang tua George Sugama, Linda Pantjawati, kini ramai didesak untuk tutup.
Bahkan tak sedikit yang meminta agar izin toko roti Lindayes Patisserie & Coffee itu dicabut.
Menanggapi hal tersebut, Dwi Ayu Darmawati (19) selaku korban penganiayaan George Sugama Halim ikut bereaksi.
Melansir dari Kompas.com, Minggu (22/12/2024) Dwi Ayu meminta masyarakat jangan menyerang pihak toko roti.
"Tapi saya juga mau bilang ke teman-teman semua, jangan sampai menyerang tokonya," kata Dwi.
Hal tersebut lantaran, masih ada yang bekerja dan menggantung kehidupan kepada toko roti tersebut.
"Karena di sana kan masih banyak orang yang bekerja."
"Kebanyakan juga orang yang kerja di sana itu orang-orang yang sudah berkeluarga. Jadi kasihan kalau misalkan tokonya sampai tutup," ungkap Dwi Ayu.
Sejumlah karyawan toko roti Lindayes milik orangtua George Sugama Halim tersangka penganiayaan kompak memilih berhenti (resign).
Kabar pengunduran diri sejumlah karyawan itu disampaikan Dwi Ayu Darmawati, korban penganiayaan George Sugama.
Adapun, alasan rekan-rekan Ayu memilih resign tersebut lantaran gajinya tak kunjung dibayar.
"Teman-teman saya masih bekerja karena berharap gaji keluar terlebih dahulu. Tapi memang tetap nggak keluar (gajinya), akhirnya teman saya keluar semuanya, sekitar 3 orang (bagian depan atau kasir)," kata D di kantor Kompas.com, Jumat (20/12/2024).
Dwi juga menjelaskan bahwa ketakutan pegawai di toko roti tersebut disebabkan tidak adanya kontrak kerja dan ketidakpastian tanggal gajian.
"Emang kan di sini gajinya tidak ada tanggalnya ya. Jadi mungkin keresahan dari teman-teman itu sih," ujarnya.
Ditambah lagi, gaji bulan Oktober pun belum dibayarkan oleh Linda ibunda George.
"Itu gaji saya yang belum dibayar hanya bulan Oktober. Di situ bos saya sempat untuk saya ngambil ke tokonya. Tapi kan karena kondisi saya yang kayak gini nggak memungkinkan untuk saya mengambil gaji ke sana," terangnya.
Dwi Ayu mengungkapkan bahwa Linda Pantjawati memang sering menahan gaji karyawannya tiga bulan sekali.
"Ada beberapa teman saya yang gajinya ditahan, dia bisa mengambil tahun depan, Januari. Setahu saya ya, setiap penahanan gaji itu tiga bulan," jelas Dwi.
Insiden tersebut diduga melibatkan pemilik Four Club berinisial NS, yang disebut-sebut menginstruksikan para crew nya untuk melakukan tindak kekerasan terhadap korban.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan menutup akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur.
Setelah sebelumnya berhasil menyelamatkan korban dan mengamankan tujuh orang terduga pelaku, Kepolisian Resor (Polres) Pasuruan Kota kini merilis identitas dan peran empat tersangka kunci yang terlibat langsung dalam aksi penculikan pada Senin (21/4/2025) malam lalu di Jalan Raya Pantura Rejoso.