Foto : tempo
brominemedia.com-
Growth Hormone Deficiency atau yang dikenal dengan GHD merupakan kondisi
kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone), pada kasus ini kelenjar
pituitary tidak dapat menghasilkan hormon pertumbuhan yang cukup. Growth
hormone sendiri diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tulang maupun jaringan
lainnya.
Mengutip dari cedars-sinai.org, defisiensi growth hormone
disebabkan oleh kerusakan dari kelenjar hipofisis akibat cedera sebelum lahir
(kongeital) maupun cedera setelah lahir. Kelenjar pitutary merupakan kelenjar
yang terdapat dalam otak yang mampu melepaskan 8 hormon yang berbeda, hormon
ini berfungsi mengontrol pertumbuhan, metabolisme, tekanan darah maupun proses
tubuh lainnya.
Faktor resiko anak-anak yang mengalami growth hormone adalah apabila mereka mengalami kerusakan otak, tumor otak, hingga perawatan radiasi kepala.
Apa saja tanda anak - anak yang mengalami GHD?
-Pertumbuhan tinggi lambat setelah anak berusia 3 tahun ke atas
-Wajah terlihat lebih muda
-Bentuk tubuh yang gemuk
-Pertumbuhan rambut menjadi terganggu
-Pubertas tertunda
Kekurangan hormon pertumbuhan tidak akan mempengaruhi kecerdasan anak, untuk penyakit GHD ini dapat dilakukan diagnosis melalui beberapa cara seperti tes darah, X-ray, CT scan, dan MRI.
GHD pada anak dapat diobati dengan melakukan berbagai perawatan medis maupun terapi. Perawata tersebut diantaranya adalah dengan melakukan penyuntikan hormon pertumbuhan sintetis setiap hari, hasilnya akan terlihat setelah 3 hingga 4 bulan pasca pengobatan. Perawatan biasanya dilakukan selama beberapa tahun hingga akhir pubertas.
Konten Terkait
GHD merupakan penyakit dimana kelenjar pituitary tidak dapat memproduksi hormon pertumbuhan secara cukup
Kamis 08-Dec-2022 05:05 WIB