Mengenal Nasi Jangkrik yang Dibagikan pada Puncak Tradisi Buka Luwur Sunan Kudus Tiap 10 Muharam
Senin 15-Jul-2024 20:30 WIB
177
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) kembali menyiapkan puluhan ribu bungkus nasi jangkrik untuk dibagikan kepada masyarakat pada puncak Buka Luwur Sunan Kudus 10 Muharam, Selasa (16/7/2024).
Nasi jangkrik atau nasi dengan lauk irisan daging dibungkus dengan daun jati rencananya dibagikan kepada masyarakat pada Selasa pagi pukul 05.30 WIB.
Pihak Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) rencananya menyiapkan 40.000 nasi bungkus yang dibagikan serentak sebagai nasi berkat.
Humas Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Denny Nur Hakim menyampaikan, prosesi masak nasi jangkrik dimulai pada hari ini, Senin (15/7/2024) atau 9 Muharam dibantu lebih dari 1.200 perewang.
Sejumlah perewang sedang menyiapkan nasi berkat untuk dibagikan kepada masyarakat pada momentum puncak Buka Luwur Sunan Kudus 10 Muharam di komplek Masjid dan Menara Sunan Kudus, Senin (15/7/2024).
Kata dia, 40.000 bungkus nasi berkat yang disiapkan tahun ini hasil penerimaan sedekah warga berupa 22 ekor kerbau, 68 ekor kambing dan mengolah 9,1 ton beras. Selanjutnya dibagikan kepada masyarakat pada puncak Buka Luwur Sunan Kudus.
Semua sedekah dari masyarakat dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk olahan makanan.
Proses pendistribusian nasi berkat, lanjut Denny, dilakukan dengan tiga model. Pertama, diberikan kepada para pemberi sedekah melalui pembagian kupon, kedua diberikan kepada masyarakat umum bekerjasama dengan pengurus/pemangku punden dan belik di 500 titik di Kabupaten Kudus, dan terakhir dibagikan langsung kepada warga.
Pembagian nasi berkat secara langsung dilaksanakan di kawasan Masjid dan Menara Sunan Kudus kepada masyarakat umum, baik masyarakat Kabupaten Kudus maupun dari daerah lain.
"Tahun kemarin (2023) ada 35.000-an nasi bungkus yang kami siapkan hasil penerimaan sedekah 17 kerbau dan 69 kambing. Tahun ini Alhamdulillah sedekah yang kami terima lebih banyak, rencananya kami siapkan 40.000 bungkus," terangnya.
Denny Nur Hakim menjelasakan, hewan sedekah dari masyarakat dimasak menjadi dua jenis olahan, yaitu jangkrik dan uyah asem.
Nasi jangkrik merupakan jenis masakan berkuah, sedangkan nasi uyah asem adalah jenis masakan kering atau tidak berkuah.
Nasi bungkus yang dibagikan langsung kepada masyarakat umum merupakan jenis olahan nasi uyah asem. Dimaksudkan agar kondisi nasi bisa tahan lama dengan tekstur masakan kering.
Sementara olahan nasi jangkrik dibagikan kepada para pemberi sedekah dan masyarakat di lingkungan Menara Kudus.
"Kami ada pos penerimaan sedekah dibentuk untuk menampung dan mengklasifikasi hasil sedekah masyarakat. Ada beras, gula, minyak goreng, dan juga hewan sedekah. Setelah diklasifikasi kemudian diolah menjadi makanan bungkus, hewan sedekah diolah menjadi lauknya dalam bentuk potongan daging," tuturnya.
Denny menyebut, pihak Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) telah menyiapkan rangkaian tradisi Buka Luwur Sunan Kudus.
Mulai dari pengajian dalam rangka Tahun Baru Islam pada 1 Muharam, dilanjutkan dengan pelepasan luwur atau kelambu penutup Makam Sunan Kudus, penerimaan sedekah dari masyarakat, pengaturan ziarah, pemasangan luwur baru, hingga pengajian umum pada malam puncak 10 Muharam.
Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) juga menyiapkan Pasar Kuliner Jadul di kawasan Taman Menara Kudus yang kini dikenal dengan sebutan Alun-alun Kudus Kulon.
Pasar Kuliner Jadul diikuti oleh 25 pelaku UMKM Kudus dengan beragam produk kukiner yang ditampilkan. Bertujuan untuk meramaikan pelaksanaan tradisi Buka Luwur Sunan Kudus pada tahun ini.
Pare pahit? Tenang! Artikel ini bagi rahasia ampuh menghilangkan rasa pahit pare dengan berbagai metode, menjaga nutrisi tetap maksimal. Coba sekarang!
Hidangan berbahan dasar jagung manis ini memiliki rasa yang khas, berpadu sempurna dengan santan dan gula, menciptakan sensasi lezat yang menggugah selera.