TEKNOLOGI

KURANGI Emisi CO2, Virgin Australia Jadi Maskapai Internasional Pertama Pengguna SAF Pertamina

Jumat 20-Sep-2024 21:02 WIB 79

Foto : tribun-bali

Brominemedia.com – PT Pertamina Patra Niaga terus memperluas distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke jaringan global. 

SAF adalah bahan bakar cair, yang saat ini digunakan dalam penerbangan komersial yang mengurangi emisi CO2 hingga 80 persen. 

SAF dapat diproduksi dari sejumlah sumber (bahan baku), termasuk limbah minyak dan lemak, limbah hijau dan limbah kota, serta tanaman non pangan.

Virgin Australia Airlines, menjadi maskapai internasional pertama yang menikmati layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, yang ditandai dengan seremoni “First International Uplift” pada perhelatan Bali International Airshow (BIAS) 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Momen penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai ini menandai bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional, di mana saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah bagi penerbangan untuk mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet," kata Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, Rabu (18/9/2024).

Virgin Australia Airlines, menjadi maskapai internasional pertama yang menikmati layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, yang ditandai dengan seremoni “First International Uplift” pada perhelatan Bali International Airshow (BIAS) 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Virgin Australia Airlines, menjadi maskapai internasional pertama yang menikmati layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, yang ditandai dengan seremoni “First International Uplift” pada perhelatan Bali International Airshow (BIAS) 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Ia menambahkan, SAF yang disalurkan sudah mengacu framework sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation( CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU). 

Selain itu, SAF telah memenuhi standar internasional yang diatur oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan terjamin aman karena sudah termasuk sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) yang dapat diklaim kepada International Civil Aviation Organization (ICAO). 

"Langkah baru menuju penerbangan berkelanjutan ini mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, karena SAF Pertamina merupakan perpaduan dari 38,43 persen synthetic kerosene yang diproduksi dari minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) dan 61,57 persen avtur yang berasal dari fosil," tambahnya.

General Manager Sustainability Virgin Australia, Fiona Walmsley, mengatakan kerja sama ini merupakan langkah awal antara Indonesia dan Australia dalam upaya mewujudkan target Net Zero Emission di kedua negara. 

“Dengan bergandengan tangan, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dan mengimplementasikan solusi ramah lingkungan yang inovatif. Kolaborasi ini menunjukkan tekad untuk membangun masa depan sektor aviasi yang lebih berkelanjutan dan bersih,” ungkap Fiona. 

Sebanyak kurang lebih 160 kiloliter SAF disalurkan kepada Pesawat Boeing 737 milik Virgin Australia pada gelaran Bali International Airshow untuk dua hari penerbangan Virgin Australia di Ngurah Rai, yaitu pada 18 dan 19 September 2024. 

Sebagai informasi, Virgin Australia turut melayani rute penerbangan dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast. 

SAF yang disalurkan di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dikelola menggunakan metode chain of custody tipe mass balance. 

Dalam metode ini, produk avtur konvensional berbahan bakar fosil dicampurkan dengan bahan bakar terbarukan (SAF) dalam tangki yang sama karena keduanya memiliki spesifikasi teknis yang serupa. 

Meskipun dicampur, pencatatan dan pembukuan avtur dan SAF dilakukan secara terpisah. 

Penyaluran SAF ke pasar global menjadi komitmen nyata PT Pertamina Patra Niaga yang secara agresif mendorong transisi energi di sektor aviasi dan mendukung target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060. 

SAF, yang diproduksi dari limbah, diolah di kilang bersamaan dengan bahan bakar fosil untuk menghasilkan bahan bakar sintetis rendah karbon, mengurangi emisi karbon hingga 84 persen dibandingkan bahan bakar jet konvensional, serta telah disertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

Konten Terkait

PERISTIWA Pasca Kecelakaan SAM Air, TNI dan Polri Perketat Pengamanan di Bandara Panua Pohuwato

Penjagaan ketat ini bertujuan untuk mengamankan lokasi kecelakaan, termasuk puing-puing pesawat dan barang-barang di dalamnya, dari potensi gangguan a

Minggu 20-Oct-2024 20:32 WIB

TEKNOLOGI KURANGI Emisi CO2, Virgin Australia Jadi Maskapai Internasional Pertama Pengguna SAF Pertamina

SAF adalah bahan bakar cair, yang saat ini digunakan dalam penerbangan komersial yang mengurangi emisi CO2 hingga 80 persen.

Jumat 20-Sep-2024 21:02 WIB

PERISTIWA Pertamina Sidak Pangkalan LPG 3 Kg di Semarang, Pastikan Stok Aman dan Harga Sesuai HET

Pertamina Patra Niaga JBT sidak pangkalan LPG 3 Kg di Semarang untuk pastikan stok aman dan harga sesuai HET Rp 18.000.

Jumat 13-Sep-2024 20:28 WIB

TEKNOLOGI Pertamina Gandeng Vale Sediakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan HVO

Kerjasama ini menandai komitmen bersama dalam mengurangi emisi karbon melalui pemanfaatan energi bersih.

Senin 09-Sep-2024 21:20 WIB

PEMERINTAHAN Menteri Bahlil Pamer Inovasi BBM Ramah Lingkungan ke China

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memamerkan inovasi sektor energi di Indonesia, yakni program biodiesel ke Pemerintahan China.

Rabu 04-Sep-2024 20:43 WIB

4 Komentar

  • d***********O
    carroll.k**********@**hoo.com

  • d***********O
    carroll.k**********@**hoo.com

  • I*******a
    fbla****@**ail.com

  • I*******a
    fbla****@**ail.com

Tulis Komentar