Foto : cnn
brominemedia.com--Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY mengungkapkan data
sementara korban gempa bermagnitudo 6,4 di kawasan Yogyakarta pada Jumat (30/6)
malam.
Lewat unggahan di media sosial, mereka mengungkapkan satu orang meninggal dunia di kawasan Bantul dan belasan orang lainnya luka-luka berdasarkan data sementara hingga pukul 23.30 WIB.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
"Update sementara data korban jiwa gempa bumi di
wilayah DIY, Kabupaten Bantul lima luka, satu meninggal dunia. Kabupaten
Gunungkidul 3 luka, dan Kabupaten Sleman tiga luka," cuit @TRCBPBDDIY.
Dalam kesempatan itu, mereka juga mengungkapkan penyebab
satu warga Kabupaten Bantul meninggal dunia. Berdasarkan pengakuan petugas
setempat, warga tersebut kaget saat gempa dan berujung meninggal dunia.
"Tadi ada gempa, kaget sehingga beliau kena serangan
jantung dan meninggal," kata petugas di sana.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Agus Yuli
Herwanta membeberkan detail korban jiwa tersebut. Warga yang meninggal akibat
gempa DIY adalah S, perempuan berusia 67 tahun yang tinggal di Mulyodadi
Bambanglipuro Bantul.
S disebut meninggal karena kaget dan terjatuh dari tempat
tidur saat gempa.
"Ada yang luka satu orang karena berlari takut, jatuh.
Tapi, juga ada yang meninggal dunia satu barusan karena kaget," kata
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Agus Yuli Herwanta dalam konferensi pers
online, Jumat (30/6).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan
episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 81 km arah Selatan Kota
Wates, DIY pada kedalaman 67 km.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa berdampak dan dirasakan di
daerah Kulonprogo, DIY; Nganjuk, Jawa Timur; Kebumen, Jawa Tengah dan Ponorogo,
Jawa Timur dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh
orang banyak dalam rumah).
"Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI
(Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk
berlalu)," katanya.
BMKG mendeskripsikan semakin tinggi tingkat MMI, dampak yang
dirasakan semakin besar.
BMKG mendeskripsikan skala IV MMI yaitu guncangan dirasakan
oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah,
jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Oleh sebab itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan
tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Mereka juga disarankan menghindar dari bangunan yang retak atau rusak
diakibatkan gempa.
Konten Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Gempa bumi magnitudo 5 mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sekitar pukul 19.43 WIB, Selasa (22/10/2024). Titik gempa berada di 18 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran...
Selasa 22-Oct-2024 20:30 WIB
Peringatan 15 tahun gempa 30 September 2009 digelar di Tugu Gempa Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (30/9/2024) sore..
Senin 30-Sep-2024 20:30 WIB
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada Senin malam (26/8/2024) pukul 19.57 WIB.
Senin 26-Aug-2024 20:33 WIB
Pakar Gempa UGM UGM) Gayatri Indah Marliyani meminta masyarakat jangan khawatir secara berlebihan soal potensi gempa Megathrust yang diperkirakan
Minggu 25-Aug-2024 20:27 WIB
BMKG menginformasikan terkait gempa terkini yang mengguncang Gunung Kidul Yogyakarta Rabu 10 Juli 2024 dengan magnitudo 1.6 SR.
Rabu 10-Jul-2024 20:40 WIB