KESEHATAN

Janin Bisa Buang Air Besar dalam Kandungan, Membuat Keruh Ketuban dan Sebabkan Keracunan

Selasa 17-Jan-2023 08:52 WIB 200

Foto : tempo

brominemedia.com - Tak hanya orang dewasa, bayi dalam kandungan ternyata juga bisa melakukan buang air besar, meskipun tidak semua janin melakukannya. Namun perlu diketahui, janin yang BAB dalam kandungan sangatlah berbahaya karena bisa membuat janin keracunan akibat aspirasi mekonium. Apa itu aspirasi mekonium?

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, aspirasi mekonium merupakan suatu kondisi ketika janin menghirup fesesnya sendiri ketika masih dalam kandungan. Feses pada janin disebut dengan mekonium dengan warna hijau gelap. Mengutip dari medical news today, mekonium berisi bahan yang dicerna jabang bayi seperti cairan ketuban, sel usus, lendir, empedu, air dan lanugo (rambut halus yang menutupi janin di awal perkembangan).

Aspirasi mekonium dapat terjadi saat jabang bayi kekurangan jumlah oksigen dan mengalami hipoksia, proses tersebut bersamaan dengan aktivasi syaraf yang mengontrol lubang anus menjadi terbuka, sehingga keluarlah mekonium. Jika kotoran janin keluar terus menerus sangat berbahaya karena dapat mengotori ketuban, janin dapat mengalami keracunan karena saluran pernapasan janin menghirup mekonium.

Mengutip dari jurnal berjudul ‘Sindroma Aspirasi Mekonium’ dijelaskan bahwa aspirasi mekonium adalah salah satu penyebab yang paling sering menimbulkan kegagalan pernapasan pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini dapat menyebabkan saluran pernapasan tersumbat, perturkaran oksigen dan karbondioksida terganggu, radang paru - paru hingga gangguan pernapasan.

Untuk mengobati aspirasi mekonium, bayi yang baru lahir harus segara mendapat perawatan guna mengeluarkan mekonium, doker biasanya akan menyedot mekonium yang terdapat di hidung, mulut maupun tenggorokan. Bila bayi masih kesulitan bernapas, dokter akan memasangkan selang pada tenggorokan bayi.

Selain perawatan darurat tersebut,  untuk mencegah keracunan, ada juga perawatan tambahan seperti terapi oksigen, penggunaan radian warmer, pemberian antibiotik seperti ampisilin maupun gentamisin dan penggunaan ventilator.

Konten Terkait

PERISTIWA Kesaksian Anak Pekerja Ponpes di Belang Ponorogo yang Jadi Korban Keracunan hingga Dirawat di RSUA

Kondisi Elsa Fitria warga Desa Belang Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Jatim masih terlihat lemah.

Senin 03-Feb-2025 20:22 WIB

KESEHATAN Satu Keluarga di Garut Keracunan Jamur Liar

Tujuh orang yang merupakan satu keluarga korban keracunan jamur liar di Kecamatan Selaawi, Garut. Menanggapi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, memastikan mendapatkan penanganan medis secara intensif...

Kamis 30-Jan-2025 20:23 WIB

PERISTIWA TEWAS Usai Minum Obat Penghilang Rasa Sakit, Teknisi Wifi di Karangasem Sempat Keluhkan Sakit Gigi

Sebelum meninggal dunia, pria yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi Wifi itu mengeluh sakit gigi dan minum obat penghilang rasa sakit.

Jumat 24-Jan-2025 20:35 WIB

PERISTIWA Siswa SD Asal Depok Keracunan Roti, Pemerhati Anak Sebut Sistem Pengawasan Makanan Lemah

Untuk mencegah kasus keracunan makanan, seharusnya Dinas Kesehatan Kota Depok juga turun tangan tidak hanya sekedar pihak sekolah.

Jumat 27-Jan-2023 01:26 WIB

KRIMINAL Polisi Tangkap 3 Pelaku Kasus Keluarga Keracunan di Bekasi

Polisi mencari suami korban karena pria itu tidak ada saat insiden istri dan anaknya keracunan hingga meninggal.

Selasa 17-Jan-2023 23:58 WIB

Tulis Komentar