FINANCE

Gibran Larang Pedagang Minyak Goreng Minyakita di Jual Online dan Melebihi HET

Kamis 09-Feb-2023 01:46 WIB 335

Foto : tempoin

brominemedia.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selain melarang penjualan minyak goreng Minyakita yang melebihi harga eceran tertinggi (HET), juga melarang pedagang menjualnya secara online.

Larangan itu ditegaskan Gibran menyusul langkanya pasokan Minyakita di pasaran.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu membenarkan kelangkaan Minyakita juga terjadi di wilayah Solo.

Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!

Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

"Iya memang benar (kelangkaan Minyakita di pasaran). Aku yo wis laporan tentang kuwi neng Pak Gubernur (saya juga sudah melaporkan kelangkaan Minyakita kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo)," ucap Gibran kepada awak media di Balai Kota Solo, Rabu, 8 Februari 2023.

Selain langka, Gibran mengakui Minyakita yang masih tersedia di pasaran banyak dijual dengan harga di atas HET. Seharusnya Minyakita dijual kepada masyarakat dengan harga maksimal Rp 14 ribu per liter.

Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan MinyaKita yang diatur oleh pemerintah dengan HET sebesar Rp 14.000 per liter. Namun faktanya belakangan ini Minyakita dijual dengan harga rata-rata Rp 17 ribu per liter.

"Haruse (seharusnya) dijual sesuai harga yang tertera di situ. Kudune ora oleh (seharusnya tidak boleh dijual di atas HET) dan khusus Minyakita ini juga nggak boleh dijual online," tutur Gibran.

Mendapati kondisi langkanya Minyakita di pasaran saat ini, Gibran menyatakan pihaknya akan kembali memantau ketersediaannya di pasar-pasar saat ini.

"Nanti saya cek lagi di pasaran ya. Pokoke itu nggak boleh dijual di atas HET dan nggak boleh dijual secara online," ucapnya lagi.

Adapun kelangkaan Minyakita juga diakui sejumlah pedagang di Pasar Legi Solo. Salah seorang pedagang sembako di Pasar Legi, Purwanto mengaku sudah sejak sebulan yang lalu kesulitan mendapatkan pasokan Minyakita.

Sebelumnya Purwanto menyebut biasanya mendapat pasokan dari agen sebanyak tiga sampai empat karton dengan harga jual untuk satu kardus Rp 205 ribu. Bila dihitung, harga ecerannya menjadi Rp 17 ribu per liter.

"Saya sudah hampir sebulan ini belum bisa kulakan minyak goreng merek Minyakita karena di distributor kosong. Kemungkinan di agen juga kosong," tuturnya.

Purwanto mengakui ia menjual Minyakita dengan harga lebih tinggi dari HET karena harga yang ia peroleh dari agen atau distributor juga sudah tinggi.

"Sebagai pedagang kecil seperi kami kalau jualan ya mestinya ingin mendapat untung kan ya. Karena harga waktu kulakan harganya sudah tinggi, kami tentu menyesuaikan untuk harga jualnya supaya bisa dapat keuntungan paling tidak seribu atau dua ribu rupiah, otomatis harga jualnya lebih tinggi dari HET," tuturnya.

Terkait permintaan Minyakita, Purwanto mengatakan masih cukup banyak pelanggan yang menanyakan ketersediaan minyak goreng itu. Menurutnya Minyakita masih banyak peminatnya karena dari kualitas tidak kalah dengan merek lain yang sejenis.

"Yang nanya masih banyak karena walaupun (minyak goreng) subsidi tapi kualitasnya bagus. Tapi kalau pelanggan ndak bisa mendapatkan ya biasanya terpaksa beralih ke merek lain," tuturnya.

Sementara pedagang lainnya Indriyani mengaku sejak bulan Desember lalu tidak lagi mendapatkan pasokan Minyakita. Sehingga dirinya memilih menjual minyak goreng non subsidi seperti Fortune, Bimoli, dan Fitri.

Konten Terkait

FINANCE Gibran Larang Pedagang Minyak Goreng Minyakita di Jual Online dan Melebihi HET

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selain melarang penjualan minyak goreng Minyakita yang melebihi harga eceran tertinggi (HET), juga melarang pedagang menjualnya secara online.

Kamis 09-Feb-2023 01:46 WIB

Tulis Komentar