PERISTIWA

Front Mahasiswa Papua Adukan Dugaan Kekerasan Aparat Ke Komnas HAM

Sabtu 04-Mar-2023 06:13 WIB 403

Foto : tempo

brominemedia.com - Sejumlah massa yang mengatasnamakan diri Front Mahasiswa Papua mendatangi Komnas HAM di Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat, 3 Maret 2023. Mereka mendesak agar Komnas HAM segera melakukan investigasi terhadap dugaan penganiayaan aparat yang terjadi di Papua.

Koordinator Front Mahasiswa Papua Rudi Kogoya mengatakan dirinya mengadu kepada Komnas HAM atas kerusuhan di Wamena pada 23 Februari 2023. Ia menyebut sejumlah aparat TNI dan Polri diduga melakukan kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa.

"Dalam penanganannya itu sampai terjadi 9 orang meninggal, kami sangat menyayangkan kok ada penembakan sampai di batas leher, biasanya di batas lutut ke bawah," kata dia saat ditemui di depan kantor Komnas HAM Jumat, 3 Maret 2023.

Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!

Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Kekerasan di Wamena, Papua, 23 Februari 2023 bermula dari rumor penculikan anak oleh dua orang pedagang. Massa mengamuk setelah melihat dua orang penjual kelontong menggunakan mobil dan menuduh mereka sebagai penculik anak.

Massa yang marah kemudian terprovokasi meski tokoh masyarakat berupaya menenangkannya. Massa tetap menyerang aparat. 

Selain kerusuhan di Wamena, Rudi mengatakan pihaknya juga melaporkan kekerasan aparat yang lain. Ia mengatakan beberapa diantaranya adalah penganiayaan di Puncak Jaya dan Dogiayi.

"Jadi itu penyiksaan terhadap 7 orang, 1 orang meninggal dunia dan juga FU kasus Dogiyai pembunuhan di luar hukum dilakukan di Dogiyai," ujar dia.

Menanggapi aduan tersebut, Komisioner Komnas HAM Hari Kurniawan mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan terhadap kasus-kasus tersebut. Bahkan, kata dia, Komnas HAM telah membentuk tim independen untuk kasus dugaan kekerasan di Wamena.

"Tim investigasi komnas ham ini tidak melibatkan TNI-Polri karena mereka sebagai pihak yang diperiksa Komnas HAM konteks peristiwa Wamena," ujar dia saat dikonfirmasi dalam kesempatan terpisah.

Meski begitu, Hari Kurniawan mengakui memang ada berbagai hambatan sehingga penyelidikan tidak segera selesai. Salah satunya, kata dia, adalah keterbatasan dalam dana anggaran.

"Persoalan ini juga ya, anggaran yang terbatas. Karena kan persoalan Papua ini kan juga dengan persoalan-persoalan lain anggarannya juga terbatas," ujar dia.

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Wagup Papua Selatan Dorong Pembentukan Tim Asisten Pemekaran Kabupaten

Anggota DPRP asal pemilihan Kabupaten Boven Digoel dan Mappi meminta pemerintah Provinsi Papua Selatan untuk mengagendakan pemekaran Kabupaten Muyu di Kabupaten Boven Digoel, lalu pemekaran 2 kabupaten baru di Mappi yakn

Senin 14-Apr-2025 23:00 WIB

KRIMINAL Kadis PU Mimika Terseret Dugaan Korupsi Pembangunan Prasarana Aero Sport

Kejaksaan Tinggi Papua menyita barang bukti uang sebesar Rp 300 juta terkait dugaan korupsi pembangunan prasana Aero Sport di SP, Kabupaten Mimika, Papua Tengah tahun anggaran 2021.

Rabu 09-Apr-2025 20:40 WIB

PEMERINTAHAN Terkesan Main-main, KPU Papua “Disemprot” Pj Gubernur

Tak hanya itu saja, ketua KPU Papua Diana Dorthea Simbiak menyebutkan bahwa rapat pleno tersebut juga sebagai tindak lanjut KPU Provinsi Papua telah menetapkan Keputusan KPU Provinsi Papua Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan KPU Provinsi Papua Nomor 10 Tahun 2025 tentang Tahapan dan Jadwal Pencalonan Serta Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tahun 2024.

Selasa 25-Mar-2025 21:00 WIB

PERISTIWA Pemerintah Disarankan Mengevaluasi Setiap Kebijakan Terkait Pemilu

Dikatakan, kekeliruan yang dimaksudkan disini bukan karena sengaja, tetapi tahapan-tahapan pemilihan kepala daerah, tersebut. Misalnya ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang belum cocok dengan keinginan atau kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Rabu 12-Mar-2025 21:00 WIB

KRIMINAL Warga Bojonegoro & Tuban Rakit Senpi untuk KKB Papua Belajar Autodidak

Dua warga Bojonegoro dan satu warga Tuban pemasok senjata api (senpi) untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ternyata belajar merakit secara autodidak.

Selasa 11-Mar-2025 21:30 WIB

Tulis Komentar