Foto : detik
brominemedia.com –
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memutuskan untuk berada di belakang Ukraina
demi menengahi konflik dengan Rusia. Erdogan memutuskan hal itu untuk
menghindari kejadian bencana nuklir Chernobyl terjadi lagi.
Seperti dilansir AFP, Jumat (19/8), keputusan membantu
Ukraina itu disampaikan ketika Erdogan bertemu dengan Presiden Ukraina
Volodymyr Zelensky dan Sekjen PBB Antonio Guterres di Lviv, Kamis (18/8)
kemarin.
Erdogan memperingatkan bencana nuklir yang mungkin saja
terjadi di Ukraina akibat peperangan dengan Rusia.
"Kami khawatir. Kami tidak menginginkan Chernobyl
lagi," kata Erdogan saat konferensi pers di kota timur Lviv, di mana ia
juga meyakinkan pemimpin Ukraina itu bahwa Ankara adalah sekutu yang kuat.
"Sambil melanjutkan upaya kami untuk menemukan solusi,
kami tetap berada di pihak teman-teman Ukraina kami," lanjut Erdogan.
Para pemimpin dunia dan Anotnio Guterres juga sudah
memperingatkan bahwa kerusakan apapun pada pabrik nuklir terbesar di Ukraina
bisa sangat berbahaya. Mereka menyebut insiden itu seperti "bunuh
diri".
Sementara itu, Guterres mengatakan dia "sangat
prihatin" tentang situasi di pabrik nuklir tersebut dan mengatakan itu
harus demiliterisasi sembari mengingatkan kembali soal bunuh diri.
"Kita harus mengatakan seperti itu, potensi kerusakan
pada Zaporizhzhia adalah bunuh diri," ucapnya.
Erdogan bersama dengan Guterres adalah perantara utama dari
kesepakatan yang ditandatangani di Istanbul bulan lalu yang memungkinkan
dimulainya kembali ekspor biji-bijian dari Ukraina setelah invasi Rusia
memblokir pasokan global yang penting.
Sebagai informasi, Bencana Chernobyl merupakan insiden
nuklir yang terjadi pada 26 April 1986 silam di reaktor No. 4 di Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, dekat kota Pripyat di utara SSR Ukraina di Uni
Soviet.
Insiden Chernobyl Ini adalah salah satu dari dua kecelakaan
energi nuklir yang diberi peringkat tujuh atau tingkat keparahan maksimum
berdasarkan Skala Peristiwa Nuklir Internasional.
Konten Terkait
KONFERENSI bertema Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat telah dimulai di Istanbul, Turki, pada Sabtu (26/4).
Minggu 27-Apr-2025 20:48 WIB
Harga minyak mentah Brent naik 26 sen (0,37%) menjadi US$70,14 per barel pada pukul 13:22 GMT, setelah turun 1,5% di sesi sebelumnya
Jumat 14-Mar-2025 20:44 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.
Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.
Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB
Unjuk jurus silat dilakukan Presiden Prabowo setelah selesai mengantar Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan saat hendak meninggalkan Indonesia.
Rabu 12-Feb-2025 20:59 WIB