Foto : harianjogja
brominemedia.com - Industri pembayaran kini secara end to end telah melayani
digitalisasi ekonomi antara seluruh pihak, baik di daerah maupun secara
nasional.
Di Kota Jogja, misalnya. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI)
DIY mencatat, total transaksi QRIS di Kota Jogja tumbuh 3,5 kali pada 2022 lalu
dibandingkan tahun sebelumnya. Dari Rp396,76 miliar naik menjadi Rp1,770
triliun.
Itulah sebabnya, melalui Blueprint Sistem Pembayaran
Indonesia (BSPI) 2025, BI mendukung akselerasi transformasi digitalisasi
pembayaran.
Kepala Perwakilan BI DIY, Budiharto Setyawan, mengapresiasi
diluncurkannya pembayaran kanal tunggal di Kota Jogja.
Kanal tunggal pembayaran melalui Quick Response Code
Indonesian Standard (QRIS) Dinamis tersebut diharapkan akan semakin
meningkatkan efisiensi transaksi.
"Harapannya, implementasi kanal ini akan mendorong
peningkatan digitalisasi dan realisasi penerimaan daerah serta mengoptimalkan
layanan Pemda ke masyarakat," kata Budi, Sabtu (25/2/2023).
Selain itu, lanjut Budi, keberadaan keberadaan kanal tunggal
tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan
pengembangan ekosistem digital. Dampaknya ekonomi tidak hanya tumbuh kuat,
namun juga seimbang, inklusif, dan berkelanjutan.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
"Kanal tersebut terwujud berkat kolaborasi dengan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah [TP2DD] untuk mendigitalisasikan transaksi keuangan pemerintah dan ekosistemnya," katanya.
Dari catatan BI, total transaksi QRIS di Kota Jogja tumbuh 3,5 kali pada 2022 lalu dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp396,76 miliar naik menjadi Rp1,77 triliun.
Adapun transaksi QRIS people to government (P2G) di wilayah Kota Jogja tercatat naik tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya, dari Rp4,33 miliar menjadi Rp18,07 miliar.
Sementara pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) masih didominasi kanal teller sebesar 97% dan transaksi digital baru mencapai 3%.
Menurutnya, untuk mempercepat dan memperluas penggunaan pembayaran digital maka perlu kolaborasi antar-stakeholder.
"Dibutuhkan sinergi dan inovasi dari para stakeholder untuk mendukung akselerasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah [ETPD]. Baik untuk perluasan implementasi, penguatan koordinasi dan sinergi, serta penguatan monitoring dan evaluasi," katanya.
Sebelumnya, TP2DD Kota Jogja menggelar high level meeting untuk membahas langkah dalam mengakselerasi ETPD, Jumat (24/2).
Kegiatan tersebut merupakan high level meeting pertama yang digelar di DIY. Adapun ETPD merupakan upaya mengubah transaksi pendapatan dan belanja dari cara tunai menjadi nontunai berbasis digital.
Konten Terkait
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyebut sebanyak 28 kelurahan masih berstatus zona kuning dalam sistem pengelolaan sampah. Sementara, 17 kelurahan lainnya sudah
Selasa 08-Apr-2025 20:27 WIB
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan bakal kedatangan jutaan pemudik pada momen Idulfitri 1446 Hijriah.
Senin 17-Mar-2025 20:35 WIB
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mencegah terjadinya kriminalitas saat bulan
Senin 10-Feb-2025 20:46 WIB
Pihaknya menunggu dalam kurun waktu dua pekan surat permohonan dialog tidak ada respon, maka dia bersama keluarga korban akan menempuh jalur hukum.
Jumat 31-Jan-2025 20:23 WIB
Upacara Labuhan digelar satu hari setelah puncak acara Jumenengan Dalem (29 Rejeb) sehingga jatuh pada tanggal 30 Rejeb.
Kamis 30-Jan-2025 20:27 WIB