Foto : jpnn
brominemedia.com-- Polri menerima banyak ujian semasa dipimpin Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo. Dalam beberapa waktu belakangan ini, terjadi rentetan
kasus besar yang melibatkan banyak oknum polisi.
Polisi yang terlibat kasus pun tak tanggung-tanggung, mulai
dari level tamtama, hingga perwira tinggi atau jenderal polisi. Dari catatan
JPNN, ada tiga kasus besar yang bikin Polri disorot dan melibatkan banyak
polisi.
Kasus Ferdy Sambo
Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah
Yosua Hutabarat atau Josua menjadi kasus pertama yang banyak disorot. Salah
satu ajudan Kadiv Propam Polri itu tewas tertembak di rumah dinas Irjen Ferdy
Sambo pada Jumat (8/7/2022). Awalnya, Polri menyebut Josua tewas gegara
terlibat saling tembak dengan ajudan Ferdy Sambo lainnya, Bharada Richard
Eliezer.
Adapun pemicunya dugaan pelecehan seksual terhadap Putri
Candrawathi, istri Ferdy Sambo. Setelah banyak drama terjadi, akhirnya
terungkap bahwa kasus itu bukan pelecehan seksual yang berujung saling tembak.
Tim khusus (timsus) yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo mengungkap bahwa kematian Josua gegara dibunuh.
Adapun otak yang merencanakan pembunuhan adalah atasannya
sendiri, Ferdy Sambo. Dalam kasus itu ada sejumlah anggota Polri yang
ditetapkan tersangka, yakni Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard, dan Bripka
Ricky Rizal. Kemudian ada dua warga sipil, yakni Kuat Ma’ruf dan Putri
Candrawathi.
Selain kelima orang itu, ada tujuh polisi lagi yang juga
ditetapkan sebagai tersangka gegara menghalangi proses penyidikan kasus
kematian Brigadir Josua. Ketujuh orang itu, yakni Irjen Ferdy Sambo, Brigjen
Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman Arifin, Kompol Chuk
Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, dan AKP Irfan Widyanto.
Tragedi Kanjuruhan Kasus kedua yang menghebohkan masyarakat
dan turut mencoreng institusi Polri adalah Tragedi Kanjuruhan. Dalam insiden
tersebut ada 132 nyawa melayang.
Kejadian berawal ketiga pertandingan Liga 1 Indonesia
mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,
Malang, Jawa Timur.
Dalam laga yang dimenangi Persebaya dengan skor 2-3 itu
semua berjalan lancar. Petaka muncul ketika wasit meniup peluit panjang tanda
berakhirnya pertandingan. Seusai laga, sejumlah Aremania, suporter Arema FC
memaksa masuk ke lapangan. Mereka berusaha memberikan semangat kepada para
pemain Arema FC, sebagian ada yang melempari pemain Persebaya.
Aparat kepolisian yang bersiaga di lokasi kemudian
memberikan tindakan dengan menembak gas air mata ke arah tribune. Total ada
sebelas tembakan dilepas ke arah tribune. Akibat dari tembakan itu, banyak
Aremania berusaha keluar dari stadion. Namun, sejumlah pintu keluar tidak
terbuka sempurna dan terjadi desak-desakan.
Tercatat, jumlah keseluruhan korban tragedi Kanjuruhan
sebanyak 754 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 132 orang meninggal dunia, luka
ringan hingga sedang sebanyak 596 orang dan luka berat 26 orang. Polri juga
sudah menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan. Para tersangka itu,
yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita,
Ketua Panpel Pertandingan Abdul Haris, dan Suko Sutrisno selaku Security
Officer Arema. Lalu, tiga tersangka lainnya merupakan anggota Polri. Mereka
ialah dari Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman, Kasat Samapta Polres Malang AKP
Bambang Sidik Achmadi, dan Kabagops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto.
Kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa
Kasus terakhir yang bikin Polri malu, yakni kasus peredaran
narkoba yang menyeret Irjen Teddy Minahasa, Kapolda Sumatera Barat (Sumbar)
yang sempat dipromosikan menjadi Kapolda Jawa Timur (Jatim). Atas kasus itu,
promosi yang didapat Teddy dibatalkan. Dia pun dimutasi menjadi Pati Yanma
Polri. Tak hanya itu, polisi yang memiliki kekayaan sekitar Rp 29 miliar itu
sudah ditahan di tempat khusus (patsus).
Kasus narkoba itu terungkap setelah Polda Metro Jaya
membongkar peredaran sabu-sabu yang melibatkan seorang oknum polisi. Kasus itu
kemudian dikembangkan dan bermuara kepada Irjen Teddy Minahasa. Kapolri
Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun langsung turun tangan dan meminta Kadiv
Propam Irjen Syahardiantono untuk menjemput Teddy Minahasa. Dalam kasus itu,
Polda Metro Jaya menetapkan sebelas tersangka.
Lima tersangka adalah anggota aktif Polri, yakni Irjen Teddy
Minahasa, AKBP D yang merupakan mantan Kapolres Bukittinggi, Kapolsek Kalibaru
Kompol KS, personel Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Metro Jakarta
Barat Aiptu J, dan personel Polsek Kalibaru Aipda A. Sedangkan enam tersangka
lainnya adalah warga sipil yang masing-masing berinisial HE, AR, L, A, AW, dan
DG. Untuk Irjen Teddy Minahasa saat ini ditahan di Bareskrim Polri dalam rangka
pemeriksaan, sedangkan sepuluh tersangka lainnya ditahan di Polda Metro Jaya.
Konten Terkait
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku mengetahui kabar adanya dugaan kekerasan terhadap wartawan saat kunjungannya ke Stasiun Semarang Tawang pada Sabtu (5/4), dari pemberitaan.
Minggu 06-Apr-2025 20:45 WIB
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dipecat buntut dugaan pemerasan terkait kasus pembunuhan dengan tersangka anak bos Prodia.
Jumat 07-Feb-2025 21:07 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta untuk segera mengevaluasi Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pipit Rusmanto.Evaluasi itu perlu dilakukan buntut adanya dugaan Pipit melindungi anggotanya Briptu AR yang menembak mati Agustino, warga Dusun Mendauk, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang.Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo mengingatkan agar petinggi Polri tidak mencoba melindungi anggotanya yang memang terlibat tindak pidana. Apalagi, sampai menghilangkan nyawa warga sipil.Kalau a.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/politik/read/2025/02/05/655057/kasus-polisi-tembak-warga-dpr-minta-kapolri-evaluasi-kapolda-kalimantan-barat
Rabu 05-Feb-2025 20:40 WIB
Kapolri pun meminta kepada jajarannya untuk lebih memasifkan patroli bersama dengan TNI di sejumlah titik rawan terjadinya pemalakan atau pungutan liar yang menuju ke lokasi-lokasi wisata.
Jumat 27-Dec-2024 20:45 WIB
bali.jpnn.com, DENPASAR - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan warning tegas kepada anggota Polri seusai apel gelar pasukan Operasi Lilin 2024 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (20/12).
Jumat 20-Dec-2024 21:31 WIB