Foto : tempo
brominemedia.com -
Pemerintah China meminta warganya secara aktif menyumbangkan darah. China
menghadapi kekurangan darah karena berbagai hal antara lain meningkatnya kasus
Covid-19 dan cuaca dingin yang berkepanjangan.
Menurut laporan The Global Times, jumlah pasien rawat jalan
dan bedah di rumah sakit meningkat. Di Jinan, sumber daya medis paling
terkonsentrasi di provinsi itu menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi
sebelumnya untuk pengumpulan dan pasokan darah, menurut pusat darah Shandong.
Menurut pusat darah Shandong, stok golongan darah A dan O
telah disimpan pada tingkat siaga merah selama beberapa hari. Menurut pusat
tersebut, diperkirakan bahwa kesenjangan dalam penggunaan darah klinis akan
mencapai titik tertinggi sepanjang masa seiring dengan liburan Tahun Baru dan
Festival Musim Semi yang akan datang. Operasi klinis dan transfusi darah medis
kemungkinan akan menghadapi kesulitan yang parah karena kekurangan yang
ekstrim.
Kekurangan darah telah mengancam ibu hamil dan pasien kritis di beberapa bagian negara, menurut Global Times yang mengutip platform media keuangan Yicai.com. Provinsi Guangdong membutuhkan sekitar 1.200 donor darah setiap hari untuk memenuhi permintaan penggunaan darah klinis.
Pusat Darah Guangzhou mengatakan bahwa persediaan darah telah turun ke tingkat yang sangat rendah karena naiknya jumlah kasus COVID-19 serta cuaca dingin. Pusat darah bahkan menyiapkan hadiah untuk penduduk yang mau mendonorkan darahnya. Hadiah tersebut antara lain masker medis N95 dan alat uji antigen sebagai tanda penghargaan.
Pada hari Rabu, wilayah Shangqiu di provinsi Henan China meminta warga untuk menyumbangkan darah untuk mengatasi kelangkaan pasokan. Mianyang di Provinsi Sichuan dan Jincheng di Provinsi Shanxi juga mengimbau warga untuk menyumbangkan darah.
Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan revisi pedoman tentang donor darah pada 17 Desember. Pedoman baru tersebut mengizinkan kontak dekat, kontak sekunder dari kasus COVID-19, dan pasien COVID-19 yang pulih untuk menyumbangkan darah asalkan mereka memenuhi persyaratan tertentu.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), yang biasa mengeluarkan angka kasus COVID-19 negara itu setiap hari, mulai Minggu berhenti mengumumkan jumlah kasus. "NHC tidak akan lagi merilis data epidemi harian mulai Minggu. CDC China akan merilis informasi COVID-19 yang relevan untuk dipelajari dan dirujuk," kata NHC dalam pernyataan singkat.
Komisi Kesehatan Nasional pada Sabtu melaporkan 4.128 kasus baru infeksi virus Corona yang dikonfirmasi. Pada 23 Desember, 1.760 pasien dipulangkan dari rumah sakit setelah sembuh dan 28.865 orang yang pernah kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi dibebaskan dari observasi medis. Jumlah kasus serius bertambah 99.
Konten Terkait
China meminta warganya agar secara sukarela mendonorkan darah di tengah langkanya pasokan akibat pandemi Covid.
Senin 26-Dec-2022 13:16 WIB