SAINS

BMKG: Indonesia Masuk Musim Kemarau, Tetap Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

Minggu 09-Jun-2024 17:39 WIB 99

Foto : detik

Brominemedia.com – Sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau dan berpotensi mengalami kekeringan, khususnya di wilayah Indonesia sebelah selatan Khatulistiwa, paling tidak hingga akhir bulan September.

Meski demikian, seperti disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), masyarakat diimbau tetap waspada potensi cuaca ekstrem. BMKG mencatat, dalam 24 jam terakhir, terjadi intensitas hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Indonesia, yakni di wilayah Semarang (104.4 mm), Sambas (103.0 mm), Sarmi (94.0 mm), Ambon (69.9 mm), Toli-Toli (61.1 mm), Silangit (57.3 mm), dan Tanjung Pinang (50.8 mm).

Adanya potensi hujan sedang yang disertai kilat/petir di wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak beberapa hari lalu telah diinformasikan kepada pihak terkait dan masyarakat melalui platform diseminasi BMKG.

Kondisi ini terjadi akibat beberapa faktor dinamika atmosfer yakni aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di Jawa bagian barat yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa bagian barat dan termasuk Jabodetabek, teramatinya pola pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi), suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Selat Sunda dan Laut Jawa, labilitas atmosfer yang tinggi serta adanya indikasi adveksi dingin dari selatan Jawa sehingga menyebabkan kelembapan yang tinggi di wilayah pulau Jawa.


Fenomena Pemicu Hujan Lebat

"Meskipun di sebagian wilayah Indonesia telah memasuki awal musim kemarau, sebagian wilayah lainnya masih berada di masa peralihan musim di mana kandungan uap air dan labilitas atmosfer masih tinggi yang dapat memicu pertumbuhan awan-awan hujan yang signifikan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dikutip dari situs resmi BMKKG.

Ia menambahkan bahwa masih terdapat potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan secara signifikan. Kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut antara lain aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby dan juga Kelvin, adanya pola sirkulasi siklonik, serta potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin.

"Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga 9 Juni 2024," imbuhnya.


Waspada Bencana Hidrometeorologi

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menambahkan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 3-9 Juni 2024 dapat terjadi di sebagian Sumatra, sebagian Jawa bagian barat, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Papua.

"Masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem meskipun sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim kemarau," ujarnya.

"Dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem dapat meliputi banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang," imbuhnya.

Terakhir, Andri meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi infoBMKG dan menghindari berita hoax yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, guna memperoleh informasi cuaca yang lebih akurat dan informasi perubahan cuaca setiap saat dengan resolusi yang lebih tinggi di setiap kecamatan.

Share:

Konten Terkait

PERISTIWA Bintan Dihantam Kemarau Panjang, BPBD Minta Warga Waspada

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan meminta warga mewaspadai potensi kemarau panjang di Pulau Bintan.

Rabu 31-Jul-2024 21:12 WIB

PERISTIWA Suhu di Dieng Banjarnegara Makin Mirip Negeri Bersalju, Embun Es Sering Menyapa Wisatawan

Suhu udara di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), hampir menyerupai negeri bersalju hingga embun es kembali muncul.

Senin 29-Jul-2024 20:32 WIB

TRAVEL Embun Es Selimuti Puncak Gunung Merbabu, Calon Pendaki Diminta Waspadai Hipotermia

Embun es menyelimuti puncak Gunung Merbabu, Jawa Tengah, dalam beberapa waktu terakhir. Calon pendaki pun diminta mewaspadai hipotermia.

Jumat 19-Jul-2024 19:39 WIB

PERISTIWA GEMPA Terkini Baru Saja Getarkan Gunung Kidul Yogyakarta Rabu 10 Juli 2024, Info Lengkap BMKG

BMKG menginformasikan terkait gempa terkini yang mengguncang Gunung Kidul Yogyakarta Rabu 10 Juli 2024 dengan magnitudo 1.6 SR.

Rabu 10-Jul-2024 20:40 WIB

PERISTIWA Gempa di Batang Jawa Tengah Porak-porandakan Enam Desa, BMKG: Kantor Bupati Rusak Sedang

Gempa berkekuatan Magnitudo 4.4 mengguncang wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah dan sekitarnya pada Minggu (7/7/2024) sekira pukul 14.35 WIB.

Minggu 07-Jul-2024 20:19 WIB

Tulis Komentar