Foto : fajar
brominemedia.com - Terkait penyerangan yang ada di Mapolres Jeneponto,
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso menyebut, belum dapat
memberikan kesimpulan.
Terlebih dituturkan Totok, jika penyerangan tersebut
dikatakan buah dari adanya kesalahpahaman antara 2 oknum TNI dan 1 polisi
sebelum insiden penyerangan.
Totok mengatakan, kesalahpahaman itu tepatnya melibatkan dua
oknum TNI yang sedang cuti ke Jeneponto yakni masing-masing dari Kodam
V/Brawijaya dan Kodam XIII/Merdeka.
Sebagaimana yang terlihat pada video yang beredar di
kalangan jurnalis, mereka terlibat cekcok dengan seorang oknum personel Polres
Jeneponto.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
"Mungkin rekan-rekan sudah mendengar kejadian di Kabupaten Jeneponto adanya kesalahpahaman oknum dari TNI AD yang sedang melaksanakan cuti dari Kodam V/Brawijaya dan dari Kodam XIII/Manado (Kodam XIII/Merdeka) dengan oknum dari Polres Jeneponto, kalau tidak salah dari Satreskrim," ujar Totok saat melakukan jumpa pers, di Ruang Binayuda Makodam XIV Hasanuddin, Makassar, Kamis (27/4/2023) malam.
Dijelaskan Totok, POM masing-masing Kodam tersebut sudah berada di Jeneponto. Dua oknum prajurit yang terlibat masalah itu pun sedang diperiksa.
"Itu sudah dihadiri oleh masing-masing Komandan POM Kodam dan kita membantu memfasilitasinya," lanjutnya.
"Dan sudah ada titik temu, jadi masing-masing diselesaikan, diambil keterangan nanti setelah minta waktu 2 hari setelah ketemu nanti akan disampaikan," sambung Totok.
Totok menambahkan, Propam Polda Sulsel juga sudah ikut mengusut oknum polisi yang terlibat. Dia pun berharap hasil pemeriksaan kedua institusi dapat segera disampaikan hasilnya dalam waktu dekat.
Konten Terkait
Terkait penyerangan yang ada di Mapolres Jeneponto, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam...
Jumat 28-Apr-2023 00:23 WIB