PERISTIWA

Apakah Penyakit Jokowi Berbahaya? Wajah Tampak Bengkak dan Ruam hingga Kulit Leher

Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB 15

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Penampilan terbaru Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada perayaan ulang tahunnya, Sabtu (21/6/2025), membuat publik bertanya-tanya.

Masyarakat penasaran penyakit Jokowi yang membuat penampilannya berbeda dari sebelumnya.

Jokowi disebut mengalami sakit kulit setelah beberapa hari pulang dari melakukan kunjungan ke Vatikan pada 26 April 2025.

Ketika muncul di ruang publik, wajahnya tampak bengkak dan ruam hingga kulit leher.

Hingga perayaan ulang tahun Jokowi pada Sabtu (21/6/2025), dari tangkapan kamera wartawan tampak kondisi wajah dan lehernya masih belum pulih seperti semula.

Kondisi Jokowi sakit kulit hangat dibincangkan sejak awal bulan ini di media sosial.

Ada yang mengaitkannya dengan penyakit langka, yang disebut sebagai Stevens Johnson Syndrome.

Namun, Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah telah memberikan klarifikasi ihwal Jokowi sakit kulit akibat alergi biasa.

“Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit pasca-pulang dari Vatikan,” kata Syarif di Solo pada Kamis (5/6/2025).

Syarif juga menampik kabar Jokowi menderita penyakit langka, Stevens Johnson Syndrome.

“Wah, hoaks itu, enggak benar itu,” ujarnya.

Terkait dengan pembahasan hangat soal sakit kulit Jokowi yang dikaitkan dengan Stevens Johnson Syndrome, masyarakat bisa mengenali lebih jauh apakah penyakit ini berbahaya.

Apa itu Stevens Johnson Syndrome?

Stevens Johnson Syndrome merupakan kondisi kulit langka.

Penyakit ini menyebabkan kulit dan selaput lendir (mukosa) pada tubuh muncul ruam, meradang, melepuh, dan mengelupas. 

Selaput lendir meliputi mulut, tenggorokan, hidung, mata, dan alat kelamin.

Ruam biasanya hanya terbatas memengaruhi 10 persen area tubuh.

Satu hingga tiga hari sebelum ruam muncul, penderita bisa merasakan gejala Stevens Johnson Syndrome seperti flu biasa, seperti:


- Sakit tenggorokan

- Demam

- Kelelahan

- Sakit badan

- Batuk


Penyebab penyakit kulit ini sulit diketahui pasti. 

Namun, biasanya, pemicunya adalah pengobatan, infeksi, atau keduanya.

Ada lebih dari 100 obat dapat menyebabkan Stevens Johnson Syndrome, meliputi zonisamide (golongan sulfat), ampisilin (antioksidan), karbamazepin (antikejang), dan ibuprofen.

Reaksi ruam terhadap obat biasanya muncul seketika atau hingga 2 minggu setelah berhenti menggunakan obat tersebut.

Sementara, infeksi penyebab penyakit langka ini meliputi pneumonia, virus influenza, dan human immunodeficiency virus (HIV).

Share:

Konten Terkait

PERISTIWA Apakah Penyakit Jokowi Berbahaya? Wajah Tampak Bengkak dan Ruam hingga Kulit Leher

Dari tangkapan kamera wartawan, tampak kondisi wajah dan leher Jokowi masih belum pulih seperti semula.

Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB

FINANCE Polisi Gerebek Pesta Seks Gay di Vila Puncak Bogor, 75 Orang Diamankan

Sebanyak 75 orang pria diamankan polisi dalam penggerebekan pesta seks gay di sebuah vila di kawasan Puncak, Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Penggerebekan dilakukan berkat laporan warga.

Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB

PERISTIWA Serangan Israel di Teheran Targetkan Elemen Infrastruktur Represif Iran, Salah Satunya Penjara Evin

Serangan Israel terhadap Iran lewat udara di Teheran menargetkan elemen-elemen kunci keamanan dan infrastruktur represif Iran, termasuk Penjara Evin.

Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB

PERISTIWA OPM Klaim Tewaskan Prajurit TNI Dalam Penyerangan Pos Militer di Yuguru

Sebby menyebut Yuguru sebagai wilayah hunian sipil dan meminta aparat militer segera meninggalkan daerah tersebut.

Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB

PERISTIWA Rusia, China dan Korut Tak akan Tinggal Diam atas Serangan AS ke Situs Nuklir di Iran

Korea Utara, Rusia dan China diduga tak akan tinggal diam atas serangan militer Amerika Serikat

Senin 23-Jun-2025 20:44 WIB

Tulis Komentar