PERISTIWA

Afghanistan yang Kaya Mineral Tanda Tangani Kontrak Pertambangan Senilai Rp 99 Triliun

Jumat 01-Sep-2023 06:00 WIB 124

Foto : hidayatullah

brominemedia.com - Pemerintah Taliban yang berkuasa di Afghanistan mengatakan bahwa mereka telah menandatangani tujuh kontrak pertambangan dengan nilai investasi $6,5 milyar setara Rp 99 triliun, dalam sebuah kesepakatan terbesar sejak mereka mengambil alih kekuasaan dua tahun yang lalu.
Tujuh kontrak yang ditandatangani pada hari Kamis ini adalah dengan perusahaan-perusahaan yang berbasis di dalam negeri, yang banyak di antaranya memiliki mitra asing di negara-negara seperti Cina dan Iran. Kontrak-kontrak tersebut mencakup ekstraksi dan pengolahan bijih besi, timah, seng, dan emas di empat provinsi: Herat, Ghor, Logar dan Takhar.
Sebuah pernyataan mengenai kontrak-kontrak tersebut dari Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Ekonomi Abdul Ghani Baradar hanya memberikan sedikit rincian tetapi mengatakan bahwa kontrak-kontrak tersebut akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dan secara signifikan memperbaiki situasi ekonomi negara.
Angka-angka yang diberikan untuk kesepakatan-kesepakatan tersebut dapat menyesatkan kecuali jika mereka mengarah pada operasi pertambangan yang terealisasi sepenuhnya di lapangan, yang dapat memakan waktu bertahun-tahun, kata Javed Noorani, seorang ahli di sektor pertambangan Afghanistan.

“Taliban tahu bahwa Afghanistan memiliki mineral dan ini adalah uang tunai, tetapi uang tunai bukanlah hal yang mudah,” kata Noorani kepada The Associated Press.

 Zionis Israel Ingin Satu Juta Yahudi di Tepi Barat pada 2050

 TikTok Blokir Akun Pembakar Al-Quran, Kini Ia Tak Bisa Dapat Uang

 Puluhan Group WhatsApp Relawan Anies Baswedan Diretas

“Penambangan mineral adalah operasi yang sangat rumit. Dibutuhkan kerangka kerja, strategi, institusi dan infrastruktur yang tepat. Anda membuka sektor ini secara perlahan dan memulai dengan buah yang tidak terlalu besar,” tambahnya.

Taliban telah merayu investasi asing untuk merevitalisasi ekonomi sejak pengambilalihan kekuasaan.

Hampir 80 persen dari anggaran pemerintah Afghanistan sebelumnya yang didukung Barat berasal dari komunitas internasional. Dana tersebut, yang kini sebagian besar terputus, membiayai rumah sakit, sekolah, pabrik, dan kementerian.

Taliban, seperti pemerintahan-pemerintahan sebelumnya di Afghanistan, menggantungkan harapan mereka pada sumber daya mineral yang besar dan belum dimanfaatkan di negara ini untuk mengisi pundi-pundi negara. Provinsi Logar diyakini memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia.*

Konten Terkait

PERISTIWA Dewan Pers Masih Proses Nilai Konten Pemberitaan Jak TV terkait Kasus Korupsi Timah dan Minyak Goreng

DEWAN Pers masih berproses melakukan penilaian konten-konten pemberitaan di Jak TV yang diduga mengandung pelanggaran etik oleh Direktur Pemberitaan Jak TV Tian Bahtiar.

Rabu 23-Apr-2025 20:52 WIB

KRIMINAL Kasus Direktur Pemberitaan JAK TV Jadi Pengingat Jurnalis tak Terima Suap

BH Pers, AJI Jakarta, dan ICJR menyampaikan pendapat dalam rilis bersama menanggapi proses hukum yang dilakukan Kejagung terhadap Direktur Pemberitaan JAK TV Tian Bahtiar.

Rabu 23-Apr-2025 20:46 WIB

PERISTIWA LAGI! 32 Unit Rumah Bersubsidi PT Pacung Kembali Disegel Kejati Bali, Simak Beritanya!

Tampak penyidik memasang pita merah putih bertuliskan Kejaksaan RI pada pintu rumah. Selain juga menempelkan stiker bertuliskan “Disegel”.

Kamis 13-Mar-2025 21:02 WIB

OLAHRAGA Prediksi Skor Club Brugge vs Atalanta di Liga Champions, Simak Berita Tim dan Starting XI

Club Brugge akan menjamu Atalanta dalam pertandingan Liga Champions, berikut prrediksi skor, berita tim dan starting XI kedua tim

Selasa 11-Feb-2025 20:17 WIB

OLAHRAGA TRAGEDI Kecelakaan di Uji Coba Pramusim di Sepang, Jorge Martin Alami Patah Tulang, Simak Beritanya

Sesi ini diawali dengan kurang mulus oleh Martín yang harus mengakhiri uji coba lebih awal setelah tergelincir di tikungan 2.

Kamis 06-Feb-2025 20:33 WIB

Tulis Komentar