Foto : detik
brominemedia.com - Sebuah tambang batu bara di
wilayah Mongolia Dalam, China utara, runtuh. Setidaknya ada dua orang tewas dan
lebih dari 53 orang hilang akibat insiden tersebut.
Stasiun penyiaran negara, CCTV mengatakan keruntuhan terjadi
di sebuah tambang di bagian barat wilayah Alxa League sekitar jam makan siang
waktu setempat, Rabu (22/2). Lembaga pemerintah menggambarkan kejadian itu
sebagai 'longsor'.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
CCTV melaporkan sebelumnya bahwa insiden tersebut telah mempengaruhi area yang luas dari tambang terbuka yang dioperasikan oleh Perusahaan Pertambangan Batu bara Xinjing. Presiden China Xi Jinping telah menginstruksikan pihak berwenang untuk melakukan pencarian dan menyelamatkan orang yang hilang.
Pemerintah Alxa League dalam sebuah pernyataan menyebut delapan tim penyelamat yang terdiri lebih dari 330 personel telah dikirim ke lokasi di zona ekologi Luanjingtan, bersama dengan lebih dari 100 peralatan penyelamat. Rekaman yang disiarkan oleh CCTV pada Rabu malam menunjukkan petugas penyelamat dengan jaket gaya militer bekerja dengan senter untuk membongkar dan menyortir bundel pasokan dari bagian belakang truk.
Konten Terkait
Timnas Indonesia U-20 harus mengakui keunggulan Uzbekistan setelah tumbang dengan skor 1-3 dalam laga kedua Grup C Piala Asia U-20 2025 yang berlangsung di ...
Minggu 16-Feb-2025 21:16 WIB
Polemik soal praktek tambang batu bara di Tanah Merah, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur akhirnya temui jalan keluar
Kamis 06-Feb-2025 20:31 WIB
Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi persebaran virus Zombie dalam sebuah kereta di China.
Minggu 12-Jan-2025 21:50 WIB
Usai ditahan Imbang Bahrain, Indonesia bersiap mengamankan tiga poin saat bertanding di Stadion Qingdao Youth Football.
Minggu 13-Oct-2024 20:28 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memamerkan inovasi sektor energi di Indonesia, yakni program biodiesel ke Pemerintahan China.
Rabu 04-Sep-2024 20:43 WIB