
Ketegangan di Jalur Gaza kembali memuncak. Minggu (19/10), pesawat tempur Israel dilaporkan melancarkan serangan udara di Rafah, Gaza Selatan, serangan paling serius sejak gencatan senjata diberlakuka
Gencatan Senjata di Jalur Gaza Mulai Berlaku, Warga Menyambutnya dengan Sorak dan Harapan Damai
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan penderitaan akibat perang di Gaza, Palestina, harus segera diakhiri.
Kantor berita Reuters melaporkan ribuan warga Palestina mengungsi dari rumah mereka di bagian timur Kota Gaza, yang telah dibombardir tanpa henti selama lebih dari seminggu. Keluarga-keluarga itu mengungsi ke arah barat dan selatan, khawatir akan serangan darat Israel yang akan datang.
Pulau Galang menjadi alternatif untuk menampung warga Jalur Gaza. Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Sugiono mengatakan, sesuai kesepakatan awal, RI siap menampung 1.000 warga Gaza untuk mendapatkan perawatan medis di Indonesia
Serangan itu juga merusak Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya Gereja Katolik di dalam wilayah kantong Palestina.
Anggota Politbiro Hamas, Basem Naim mengaku pihaknya dijanjikan utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mencabut blokade Israel.
Kantor Media Pemerintah Gaza dalam pernyataannya, pada Senin (5/5/2025), mengatakan lebih dari 3.500 anak di bawah usia lima tahun menghadapi ancaman kematian karena kelaparan.
KONFERENSI bertema Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat telah dimulai di Istanbul, Turki, pada Sabtu (26/4).
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Ahad mengumumkan bahwa saat ini pihaknya mengoperasikan 115 pengungsian di seluruh Jalur Gaza yang menampung lebih dari 90.000 warga Palestina