Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

TREND

Harga Cabai di Klaten Masih Tinggi, Rp120 Ribu per Kilogram

Minggu 06-Apr-2025 20:37 WIB

103

Harga Cabai di Klaten Masih Tinggi, Rp120 Ribu per Kilogram

Foto : harianjogja

Brominemedia.com – Harga cabai rawit di pasar tradisional di wilayah Klaten masih tinggi meski Lebaran sudah lewat.

Tingginya harga cabai tersebut terjadi sejak menjelang Lebaran 2025, dengan harga lebih dari Rp100.000 per kg. Salah satu pedagang sayur di Pasar Gedhe Klaten, Juwarinigsih, mengungkapkan harga cabai rawit merah pada H-1 Lebaran mencapai Rp150.000 per kg. Harganya sempat turun pasca Lebaran menjadi Rp90.000 per kg. Namun, harga cabai rawit merah kembali melonjak mencapai Rp120.000 per kg pada Minggu (6/4/2025).

Juwariningsih mengungkapkan stok cabai rawit merah sebenarnya normal saja. Namun, permintaan untuk cabai rawit merah belakangan tinggi seiring libur panjang.

“Kalau kualitas cabainya bagus. Karena memang musimnya seperti [libur panjang]. Ini kan libur panjang dan sampai pada tradisi kupatan [H+7 Lebaran]. Biasanya pada momen seperti ini banyak yang membikin sambal goreng,” jelas Juwariningsih di Pasar Gedhe Klaten, Minggu.

Harga cabai keriting merah relatif stabil Rp50.000 per kg. Begitu pula dengan harga sayuran lainnya. Sementara, harga daging ayam di pasar tradisional relatif normal dan cenderung menurun dibandingkan saat Ramadan. Harga daging ayam per kg Rp35.000 atau turun dibandingkan saat Ramadan Rp40.000 per kg.

Salah satu ibu rumah tangga asal Kecamatan Ngawen, Yuli, 40, mengungkapkan kenaikan harga kebutuhan pokok paling mencolok terjadi pada cabai rawit merah. Ibu dua anak itu biasa belanja di pedagang sayur keliling.

“Cabai rawit beli Rp3.500 dapat tujuh atau delapan biji. Seperempat kg itu Rp8.000 per kg. Sekarang Rp26.000. Karena cabai itu bisa dibilang kebutuhan pokok di rumah tangga saya karena doyan pedas, jadi tidak dikurangi belinya,” kata Yuli.

Konten Terkait

TREND Lion Parcel Perkuat Jaringan Logistik di NTT Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Sebagai mitra lokal yang mengelola pengiriman, Deddy mengakui bahwa kondisi geografis di wilayah ini kerap menjadi tantangan tersendiri.

Minggu 01-Jun-2025 20:43 WIB

Lion Parcel Perkuat Jaringan Logistik di NTT Dorong Pertumbuhan Ekonomi
PERISTIWA 50-100 Bangunan Sekolah Tingkat SMP di Pangandaran Dalam Kondisi Rusak dan Harus Direhab

Sebanyak 50 sampai 100 bangunan sekolah di Kabupaten Pangandaran kondisinya rusak dan harus direhab

Minggu 01-Jun-2025 20:38 WIB

50-100 Bangunan Sekolah Tingkat SMP di Pangandaran Dalam Kondisi Rusak dan Harus Direhab
TREND 3 Penjelasan Polisi soal Macet Parah Jakarta Bukan karena Macron

Polisi menegaskan macet parah di beberapa ruas jalan Jakarta pada Rabu (28/5) bukan karena lawatan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ternyata ini penyebabnya.

Kamis 29-May-2025 21:01 WIB

3 Penjelasan Polisi soal Macet Parah Jakarta Bukan karena Macron
KULINER Kelompok Ketahanan Pangan Desa Pedamaran 5 OKI Kelola Ayam Petelur, Hasilkan 23 Kilogram Telur

Kelompok usaha di Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI memilih menjalankan program ketahanan pangan untuk ternak ayam petelur.

Minggu 25-May-2025 21:44 WIB

Kelompok Ketahanan Pangan Desa Pedamaran 5 OKI Kelola Ayam Petelur, Hasilkan 23 Kilogram Telur
TREND Di Jakarta, 1,77 Juta Keluarga Belum Punya Rumah Layak Huni

Badan Pusat Statistik mencatat jumlah keluarga di Indonesia yang masih menempati rumah tidak layak huni pada 2024 mencapai 34,75 persen. Sementara, di Jakarta, sebanyak 1,77 juta rumah tangga belum memiliki atau menempati rumah layak huni.

Kamis 22-May-2025 20:45 WIB

Di Jakarta, 1,77 Juta Keluarga Belum Punya Rumah Layak Huni

2 Komentar

  • I********v
    farrel*******@**ail.com

  • I********v
    farrel*******@**ail.com

Tulis Komentar