Kamis 09-Mar-2023 09:10 WIB
245

Foto : tempoin
brominemedia.com - Beberapa orang kerap memainkan
laptop sambil memangkunya. Menurut beberapa anggapan, kebiasaan tersebut dapat
memicu terjadinya kanker.
Hal tersebut diklaim akibat dari paparan panas laptop,
radiasi elektromagnetik, dan radiasi jaringan nirkabel (WiFi). Tetapi, benarkah
demikian?
Cancer Council menyatakan saat ini belum ada bukti ilmiah
yang menunjukkan hubungan antara memangku laptop dan kanker. Tetapi, panas dan
radiasi dari laptop mungkin berisiko menurunkan kesuburan pria.
Saat diletakkan di pangkuan, panas dan medan elektromagnetik
dapat bereaksi pada testis. Mereka mempengaruhi kemampuan testis untuk
menghasilkan sperma yang berkualitas.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Pengaruh Panas laptop
Mengutip Verywell Health, pada 2005, studi kecil oleh State University of New York (SUNY) di Stony Brook menemukan bahwa panas yang dikeluarkan oleh laptop dapat meningkatkan suhu skrotum, kantung kulit yang melindungi testis.
Testis adalah organ penghasil sperma. Skrotum bertugas menjaga suhu testis lebih rendah dari suhu tubuh. Karena testis yang terlalu hangat tidak dapat menghasilkan banyak sperma dan menurunkan kualitas sperma.
Pada penelitian tersebut, panas laptop menaikkan suhu skrotum sebanyak 2,8 derajat Celcius. Meski kedengarannya tidak banyak, tetap dapat mempengaruhi kinerja sperma secara signifikan.
Mengingat testis berfungsi paling baik pada suhu 1-2 derajat Celcius atau lebih rendah dibandingkan suhu tubuh.
Pengaruh Medan Elektromagnetik
Medan elektromagnetik merupakan area energi yang tidak terlihat. Mereka dihasilkan oleh kombinasi gaya listrik dan magnet.
Dalam satu penelitian, ilmuan mencoba memaparkan air mani pada medan elektromagnetik dari WiFi. Hasilnya, WiFi ditemukan merusak DNA sperma yang terkandung dalam air mani.
Electromagnetic Fields (EMF) juga ditemukan berisiko menyebabkan penurunan jumlah sperma dan mengubah ukuran dan bentuk sperma. Serta mengubah motilitas sperma, menyebabkan fragmen kromosom putus, dan meningkatkan kemungkinan mutasi genetik.
Konten Terkait
Kanker payudara herediter menjadi momok bagi pasien maupun keluarganya. Sebab, jenis kanker ini diakibatkan oleh faktor keturunan. Bagaimana cara mengetahui seseorang mempunyai gen kanker payudara herediter,....
Senin 20-Mar-2023 06:26 WIB
Kebiasaan memainkan laptop sambil memangkunya dianggap dapat memicu terjadinya kanker. Benarkah?
Kamis 09-Mar-2023 09:10 WIB
Kanker anak dapat terjadi sejak janin dalam kandungan sampai dengan usia 18 tahun. Menurut perkiraan International Agency for Research on Cancer (IARC) Global Cancer Observatory yang dikutip dari website Rumah Sakit Panti Rapih, pada tahun 2020 sekitar 280.000 anak dan remaja di seluruh dunia terdiagnosis kanker.
Selasa 28-Feb-2023 05:27 WIB
Penyakit kanker tidak hanya dialami orang dewasa. Anak dengan penyakit ini pun banyak ditemui di Indonesia.
Selasa 28-Feb-2023 05:27 WIB
Pemain muda putri, Az Zahra Putri Dania meninggal dunia karena kanker kelenjar getah beningInnalillahi wa inna ilaihi rojiun... Berita duka memayungi Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur. Pemain muda...
Selasa 28-Feb-2023 05:08 WIB