Kamis 18-Aug-2022 11:46 WIB
362

Foto : detik
brominemedia.com –
Tentara-tentara China akan dikirimkan ke wilayah Rusia pada bulan ini. Tentara
China itu akan ikut berpartisipasi dalam latihan militer gabungan dengan
militer Rusia, juga militer-militer dari beberapa negara lainnya.
Seperti dilansir AFP, Kamis (18/8), China dan Rusia memiliki
hubungan pertahanan yang erat, dengan Beijing menyatakan ingin mendorong
hubungan bilateral kedua negara ke level yang lebih tinggi, bahkan ketika
Moskow menghadapi rentetan sanksi internasional dan kecaman luas atas invasinya
ke Ukraina.
Kementerian Pertahanan China dalam pernyataan pada Rabu
(17/8) waktu setempat menyebut tentara-tentara Beijing akan bepergian ke Rusia
untuk berpartisipasi dalam latihan gabungan 'Vostok' yang digelar secara
tahunan.
Disebutkan Kementerian Pertahanan China bahwa latihan
gabungan itu merupakan bagian dari kerja sama bilateral dengan Rusia. Tidak
disebut lebih lanjut jumlah tentara China yang akan dikirimkan ke China.
Rusia secara terpisah menyebut latihan militer gabungan itu
akan digelar mulai 30 Agustus hingga 5 September mendatang.
"Tujuannya adalah untuk memperdalam kerja sama praktis
dan bersahabat dengan tentara dari negara-negara yang berpartisipasi,
meningkatkan tingkat kolaborasi strategis di antara pihak-pihak yang berpartisipasi,
dan memperkuat kemampuan untuk menghadapi berbagai ancaman keamanan,"
jelas Kementerian Pertahanan China dalam pernyataannya.
India, Belarusia, Mongolia, Tajikistan dan beberapa negara
lainnya juga akan berpartisipasi dalam latihan gabungan itu.
China dan India dituduh memberikan perlindungan diplomatik
bagi Rusia selama menginvasi Ukraina beberapa bulan terakhir, dengan menentang
sanksi-sanksi Barat dan penjualan senjata ke Kiev.
Namun Beijing bersikeras menegaskan partisipasinya dalam
latihan gabungan itu 'tidak terkait dengan situasi internasional dan regional'.
Ini akan menjadi latihan militer gabungan kedua yang digelar
China dan Rusia sepanjang tahun ini. Pada Mei lalu, pesawat-pesawat pengebom
Beijing dan Moskow menggelar latihan selama 13 jam di dekat wilayah Jepang dan
Korea Selatan (Korsel), yang mendorong kedua negara itu mengerahkan jet-jet
tempur saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengunjungi Tokyo.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam
tanggapannya menyatakan AS tidak 'membaca apapun' dari latihan gabungan itu,
meskipun ketegangan hubungan dengan China dan Rusia telah merusak keamanan global.
"Sebagian besar negara yang berpartisipasi juga secara
rutin berpartisipasi dalam beragam latihan dan pertukaran militer dengan
Amerika Serikat," ucapnya.

Konten Terkait
Korea Utara, Rusia dan China diduga tak akan tinggal diam atas serangan militer Amerika Serikat
Senin 23-Jun-2025 20:44 WIB
Perusahaan pengiriman barang ternama, Lalamove kini melangkah ke dunia manufaktur kendaraan listrik (EV). Perusahaan itu akan meluncurkan merek otomotif baru bernama Duola Auto
Minggu 22-Jun-2025 22:09 WIB
Respons serangan AS dan Israel, Menlu Iran ke Rusia Temui Putin. Menlu Iran, Abbas Araghchi sebut pukulan telak perdamaian dunia.
Minggu 22-Jun-2025 22:03 WIB
Presiden Prabowo Subianto diagendakan akan memenuhi undangan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan begitu, Prabowo tak bisa menghadiri KTT G7.
Senin 16-Jun-2025 21:09 WIB
Wali Kota Solo, Respati Ardi akan melakukan penataan ulang area Solo Car Free Day atau CFD yang kini sudah berusia 15 tahun.
Minggu 15-Jun-2025 20:49 WIB