Rabu 14-Dec-2022 05:10 WIB
154

Foto : tempo
brominemedia.com
- Siemens menciptakan platform bisnis baru, Siemens Xcelerator, untuk
mempercepat transformasi digital bagi pelanggan dari semua kelas industri.
Platform digital yang telah muncul sejak Juni 2022 ini dapat dipakai di gedung,
jaringan listrik, hingga transportasi.
“Teknologi merupakan pengungkit dan digitalisasi adalah
kunci yang memungkinkan transisi menuju infrastruktur pintar. Infrastruktur
pintar adalah infrastruktur yang efisien dan berkelanjutan,” kata Presiden
Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia Lamine Jendoubi dalam acara Siemens Smart
Infra-Connex 2022 di Ayana Midplaza, Jakarta, Selasa, 13 Desember 2022.
Siemens menggelar acara bertajuk Smart Infra-ConneX yang
menyatukan lebih dari 200 pemangku kepentingan utama dari sektor publik dan
swasta. Acara ini membahas masalah infrastruktur berkelanjutan di Indonesia dan
bagaimana teknologi pintar dapat membantu mencapai target net zero emission
(NZE).
Lamine Jendoubi berujar, Siemens menawarkan teknologi pintar untuk mendukung transformasi enam sektor industri kritikal, yaitu energi, transportasi, smart urban, data center, pertambangan, dan manufaktur. "Kami memungkinkan pelanggan melakukan transformasi untuk menjadi lebih efisien, tangguh, dan pintar untuk membantu mereka mengubah kehidupan sehari-hari bagi 270 juta orang di Indonesia,” katanya, melanjutkan.

Portofolio perangkat lunak yang dikurasi terdiri atas perangkat keras yang mendukung loT serta layanan digital berbasis interoperabilitas, fleksibilitas, keterbukaan, dan as-a-service. Siemens Xcelerator juga menyertakan pasar online (marketplace) yang terus berkembang untuk memfasilitasi interaksi dan transaksi antara pelanggan, mitra, dan pengembang.
Selain itu, Siemens menyatakan bakal meningkatkan kehadirannya di Indonesia sebagai mitra teknologi dengan membangun kapasitas manufaktur dan sumber daya manusia lokal serta memperkuat kerja sama dengan mitra lokal. Dalam mewujudkan upaya tersebut, Siemens menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI). Lamine berharap, ke depan, kerja sama ini bisa diperluas dengan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
"Hari ini, Siemens akan memulai inisiatif kolaborasi dengan fakultas teknik dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk meningkatkan kesiapan insinyur Indonesia di masa depan,” ucapnya.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin menyampaikan Indonesia tengah mempersiapkan proyek-proyek strategis yang melibatkan pengembangan energi baru dan teknologi pintar dalam mencapai target NZE. Indonesia mematok target NZE pada 2060 atau lebih awal.
"Saat ini kami bergerak maju untuk mempromosikan pembangunan hijau dan masa depan yang cerdas, kami ingin mengundang Siemens untuk berpartisipasi dalam sektor-sektor tersebut," ujar Rachmat secara daring.
Ia juga menuturkan Indonesia telah mengupayakan transisi energi fosil ke energi listrik dalam transportasi, mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang bersih, melakukan co-firing bio massa di sejumlah PLTU, dan elektrifikasi industri. Untuk mencapai NZE, Indonesia membutuhkan peran serta dukungan dari negara lain, terutama perihal transfer teknologi dan investasi di Indonesia.
Konten Terkait
Siemens menawarkan teknologi pintar untuk mendukung transformasi enam sektor industri kritikal, termasuk energi.
Rabu 14-Dec-2022 05:10 WIB