Jumat 03-Feb-2023 06:57 WIB
285

Foto : harianjogja
brominemedia.com
-Penjualan apartemen di Jakarta masih tertekan hingga akhir 2022. Meski
tertahan, sebagian pengembang mulai menaikkan harga jual untuk mempertahankan
bisnis.
Associate Director Research & Consultancy Department
Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea mengatakan tingkat
penjualan di kuartal IV/2022 masih relatif stabil. Tingkat penjualan apartemen
pada Kuartal IV/2022 sebesar 82,4 persen.
Menurutnya, penjualan di kuartal IV/2022 realtif stabil,
mengingat penjualan selama 2 tahun terakhir berada di kisaran 82-83 persen dari
total pasokan sejak 2021. Namun, dia tak memungkiri adanya keputusan dari
sebagian pengembang untuk meningkatkan harga jual meski pemintaan pasar masih
lambat.
"Mengikuti tren inflasi yang berdampak pada biaya
konstruksi dan tenaga kerja, beberapa pengembang secara bertahap meningkatkan
harga jual mereka," kata Martin dalam laporan Leads Property Jakarta
Market Insight Q4 2022, Kamis (2/2/2023).
Berdasarkan data Leads Property, harga apartemen di Central Business District (CBD) Jakarta akan tembus Rp56,1 juta meter persegi atau naik 0,8 persen dari kuartal sebelumnya.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Sementara itu, harga jual apartemen di prime area tumbuh 1,4 persen secara kuartalan yakni sebesar Rp47,2 juta per meter persegi. Harga yang kian tinggi membuat apartemen lebih cocok untuk end user dan investor jangka panjang.
Dari segi pasokan, apartemen Jakarta mengalami pertumbuhan karena ada penambahan 2 proyek baru. Dengan adanya proyek baru, pasokan apartemen di Jakarta akan bertambah 840 unit di kuartal keempat 2022. Adapun, 2 proyek tersebut yaitu Apartemen Kizo dan PIK Adriya.
"Pasokan kumulatif keseluruhan mencapai 259.012 unit dan Jakarta Selatan mendominasi dalam hal distribusi pasokan kondominium karena popularitas kawasannya," ujarnya.
Sementara, dari segi permintaan apartemen tidak begitu mengalami pergerakan yang signifikan. Di akhir 2022, angka permintaan tumbuh 0,2 persen atau 440 unit dari kuartal sebelumnya, sehingga total permintaan mencapai 213.327 unit.
Lebih lanjut, Martin memperkirakan ketidakpastian di tengah ancaman resesi global dan melemahnya nilai tukar rupiah akan memperlambat permintaan kondominium.
"Pengembang mungkin ingin mempercayakan sebagian volume stok yang tersisa kepada operator dan manajemen pihak ketiga untuk apartemen untuk disewakan atau dijual," jelasnya.
Konten Terkait
Sebuah minimarket di Jl Margonda, Depok, Jawa Barat, kebakaran. Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa dari insiden ini.
Sabtu 22-Jul-2023 00:42 WIB
Pegawai minimarket, Asep Maulana Wahyudi (23), ditangkap polisi setelah melakukan penggelapan uang toko tempatnya bekerja hingga ratusan juta, Rabu (3/5/2023). Asep merupakan pegawai minimarket Kecipung,....
Rabu 03-May-2023 07:18 WIB
Sebagian pengembang mulai menaikkan harga jual apartemen meski penjualannya masih tertekan.
Jumat 03-Feb-2023 06:57 WIB
Akibat minimnya penahan air inilah yang dinilai menjadi salah satu faktor pemicu bencana banjir di Grobogan.
Jumat 13-Jan-2023 23:45 WIB
Untuk vaksinasi booster kedua lansia dapat diberikan satu bulan setelah sembuh dari Covid-19 dan berjarak minimal enam bulan dari dosis ketiga.
Senin 12-Dec-2022 14:18 WIB