Selasa 05-Sep-2023 05:20 WIB
385

Foto : sindonews

Dengan meningkatnya kerugian di Ukraina dan Kiev meningkatkan upaya wajib militernya, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu menegaskan penilaian panglima tertingginya. Dalam pernyataan terpisah kepada media pada hari Senin, Shoigu membenarkan penilaian Putin mengenai serangan balasan tersebut. Baca Juga Begini Taktik Ukraina Berhasil Tembus Garis Pertahanan Rusia “Hari ini semuanya persis seperti yang dikatakan presiden kita,” kata Shoigu. Menteri Rusia itu mencatat bahwa militer Ukraina setidaknya selama sepuluh hari terakhir telah melakukan serangan kekerasan dengan kekuatan besar, namun belum berhasil menghancurkan pertahanan Rusia. Sebagian besar pertempuran selama dua minggu terakhir berpusat di sekitar desa Rabotino, yang terletak di sektor depan Zaporozhye dan dekat kota Bakhmut di Wilayah Donetsk. Meskipun Kiev dan negara-negara pendukungnya di Barat mengklaim telah membuat kemajuan bertahap di Rabotino, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka berhasil menghalau serangan Ukraina di desa tersebut pada malam sebelumnya, menewaskan hingga 115 tentara Ukraina dan menghancurkan beberapa kendaraan lapis baja dan senjata artileri buatan AS.
Konten Terkait
Respons serangan AS dan Israel, Menlu Iran ke Rusia Temui Putin. Menlu Iran, Abbas Araghchi sebut pukulan telak perdamaian dunia.
Minggu 22-Jun-2025 22:03 WIB
Presiden Prabowo Subianto diagendakan akan memenuhi undangan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan begitu, Prabowo tak bisa menghadiri KTT G7.
Senin 16-Jun-2025 21:09 WIB
Harga minyak mentah Brent naik 26 sen (0,37%) menjadi US$70,14 per barel pada pukul 13:22 GMT, setelah turun 1,5% di sesi sebelumnya
Jumat 14-Mar-2025 20:44 WIB
Dia dilaporkan mulai merasa sakit setelah menghadiri kompetisi dan akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia dinyatakan meninggal dunia.
Rabu 05-Mar-2025 20:21 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.
Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB