Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

KESEHATAN

Pilih Skincare Pasaran atau Krim Dokter? Dokter Kulit Jelaskan Produk yang Efektif Atasi Jerawat

Kamis 04-Jul-2024 20:22 WIB

155

Pilih Skincare Pasaran atau Krim Dokter? Dokter Kulit Jelaskan Produk yang Efektif Atasi Jerawat

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Dalam perawatan kulit berjerawatan dan menjaga agar tetap sehat, membutuhkan penggunaan produk skincare maupun krim dokter, Kamis (4/7/2024).

Namun, beberapa orang mungkin dihadapkan kebingungan antara memilih produk skincare yang dijual bebas di pasaran, atau perawatan dokter yang lebih efektif dalam permasalahan jerawat.

Dokter spesialis kulit, kelamin dan estetika dr Shinta Dewi, Sp.DVE mengungkapkan, krim yang dijual bebas disebut juga over the counter atau OTC mengandung BPOM.

Produk skincare pasaran tidak memerlukan resep dokter.

Krim tersebut biasanya ada yang dikhususkan untuk permasalahan jerawat.

“Beberapa pasien dengan kondisi berjerawat menggunakan krim OTC ini efektif, tapi harus tahu bahwa jerawat itu penyebabnya multifaktor,” ujarnya melalui wawancara daring bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Surabaya.

Umumnya, kemasan di produk skincare pasaran mencantumkan kandungan bahan-bahan, agar konsumen mengetahui bahan yang cocok digunakan.

Hal ini juga yang membuat produk skincare di pasaran tidak cukup ampuh untuk mengatasi jerawat pada suatu kondisi tertentu.

“Krim dokter biasanya kita gunakan dengan dosis tinggi dari yang dijual bebas. Sesuai dengan indikasi dan dosisnya beda setiap orang, tergantung parahnya jerawat dan komedonya,” terang pemilik Sher Clinic tersebut.

Kandungan skincare atau krim dokter akan menyesuaikan dengan kebutuhan kulit pasien, serta mampu menjangkau lapisan kulit tertentu, karena formulasinya yang tinggi.

Sedangkan pada skincare pasaran, penggunaan beberapa bahan aktif harus dibatasi, karena tidak ada pengawasan dari dokter ahli. Sehingga efek yang dihasilkan berbeda.

“Untuk acne (jerawat) sendiri yang bisa diobati dengan krim OTC pada jerawat yang ringan. Misal komedonya kurang dari 10, jerawat yang tidak bernanah. Jika bernanah dan besar-besar kurang efektif dengan krim dijual bebas, harus dengan formula yang lebih kuat,” sebutnya.

Selain dua indikasi masalah jerawat tersebut, jerawat hormonal juga memiliki treatment berbeda.

Dicontohkan dr Shinta bahwa jerawat yang muncul karena hormonal, misal saat menstruasi atau pubertas. 

“Kalau misal jerawat muncul dengan gangguan mentruasi, sebagai dokter bisa memberikan obat terapi hormonal tapi misal jerawat hormonal muncul satu atau dua dan terkontrol, bisa dengan krim OTC,” ucapnya.

Ia menyebut, beberapa pasien datang dengan keluhan berjerawat yang tak kunjung sembuh padahal sudah menggunakan beberapa krim dijual bebas.

Menurutnya, jerawat memiliki banyak faktor, pun dengan penggunaan krim OTC yang dinilai tidak dapat seketika menyembuhkan jerawat.

“Kandungan dari skincare OTC tidak bisa langsung menyembuhkan jerawat. Memang perlu waktu. Misal tidak membaik, atau tidak ada perubahan, bisa langsung ke dokter,” sebutnya.

Sebab, dalam masalah jerawat juga tak jarang disertai dengan bekas jerawat yang menimbulkan masalah pigmentasi, bekas jerawat merah, atau bahkan bopeng.

“Kalau sudah bopeng akan lebih susah menghilangkan bopengnya dari pada bekas jerawat yang berwarna,” sebutnya. 

Alat yang akan mengembalikan pertumbuhan rambut hingga 100%! Rambut akan kembali tumbuh tebal dengan

dr Shinta juga menyarankan kepada masyarakat untuk terus mengecek kandungan pada skincare yang dijual bebas dengan menyesuaikan kondisi kulit wajah. 

Harus mengetahui tipe atau jenis kulit, misalnya berjerawat, kering, dan sebagainya.

Apabila keadaan tidak membaik dengan krim OTC, dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Harus dilihat apa sudah BPOM, karena banyak banget juga krim yang belum BPOM dan itu berbahaya, kandungan juga dicek, apalagi setelah memakai dan jerawat tambah banyak, sebaiknya stop krim tersebut,” tutup dr Shinta.

Share:

Konten Terkait

RAGAM Diperiksa 12 Jam, Nikita Mirzani Resmi Jadi Tersangka Pemerasan Pengusaha Skincare

ARTIS Nikita Mirzani kembali menjadi sorotan. Kali ini, ia ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan dan pengancaman terhadap pengusaha skincare, Reza Gladys.Penetapan tersangka ini dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pada Kamis (20/2).

Kamis 20-Feb-2025 20:29 WIB

Diperiksa 12 Jam, Nikita Mirzani Resmi Jadi Tersangka Pemerasan Pengusaha Skincare
TREND Draft Aturan Sudah Selesai, BPOM Akan Larang Influencer Bikin Konten Review Skincare

Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan bahwa intinya para influencer bakal dilarang mengunggah konten review produk kosmetik.

Kamis 13-Feb-2025 21:15 WIB

Draft Aturan Sudah Selesai, BPOM Akan Larang Influencer Bikin Konten Review Skincare
PERISTIWA Edarkan Kosmetik Mengandung Merkuri, 3 Bos Skincare Makassar Ditahan

Tiga pemilik skincare asal Makassar yang terlibat dalam kasus peredaran kosmetik mengandung zat berbahaya merkuri akhirnya resmi ditahan oleh Polda Sulawesi Selatan.

Selasa 21-Jan-2025 20:24 WIB

Edarkan Kosmetik Mengandung Merkuri, 3 Bos Skincare Makassar Ditahan
KESEHATAN Pilih Skincare Pasaran atau Krim Dokter? Dokter Kulit Jelaskan Produk yang Efektif Atasi Jerawat

Pilih skincare pasaran atau krim dokter? dokter spesialis kulit jelaskan produk yang kebih efektif untuk mengatasi jerawat.

Kamis 04-Jul-2024 20:22 WIB

Pilih Skincare Pasaran atau Krim Dokter? Dokter Kulit Jelaskan Produk yang Efektif Atasi Jerawat
LIFESTYLE Saran Pakar dalam Memilih skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.

Senin 06-May-2024 20:24 WIB

Saran Pakar dalam Memilih skincare yang Aman

Tulis Komentar