Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

KESEHATAN

Pering Jadi Percontohan Penggemukan Sapi di Gianyar, Hindari Rumput Gajah dan Batang Pisang

Senin 31-Oct-2022 13:44 WIB

321

Pering Jadi Percontohan Penggemukan Sapi di Gianyar, Hindari Rumput Gajah dan Batang Pisang

Foto : tribun

brominemedia.com-- Anggota DPR dari Fraksi PDIP Dapil Bali saat ini tengah fokus pada program penggemukan sapi Bali.

Hal itu karena selama ini, sapi merupakan salah satu aset masyarakat Bali, terutama yang menekuni pertanian dan peternakan.

Dengan sapi yang gemuk dan sehat, diharapkan dapat meningkatkan daya saing sapi Bali di industri perdagangan.

Di Kabupaten Gianyar, daerah yang ditunjuk sebagai pilot project atau percontohan program ini di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.

Di sana, sebanyak 10 ekor sapi digemukkan dengan sistem pemberian pola pakan khusus. Ketika program tersebut berhasil, diharapkan agar daging sapi Bali bisa masuk hotel bintang 4 dan 5.

Kepala UPT Kesehatan Hewan Kecamatan Blahbatuh, I Nyoman Arya Darma, yang juga Fasilitator Progran, Senin 31 Oktober 2022 membenarkan hal tersebut.

Kata dia, saat ini pihaknya baru menguji coba pada 10 ekor sapi milik warga Desa Pering.  Kata dia, program tersebut telah berjalan sebulan.

"Ini program dari Anggota DPR RI Dapil Bali, Pak Nyoman Parta, Pak Urip, Pak Alit Kelakan, tujuannya agar daging sapi Bali bisa masuk hotel berbintang," ujar Arya.

Dia menjelaskan, program penggemukan ini dilakukan dengan pemberian pola makan khusus tanpa kimia.

Adapun pola pakan khusus ini meliputi pemberian air.

Di mana air tersebut diletakkan di kandang sapi selama 24 jam. Juga dilakukan pengurangan pemberian rumput gajah dan batang pisang (gedebong).

Hal itu dilakukan lantaran rumput gajah dan gedebong memiliki kandungan serat kasar yang sangat tinggi.

"Pakan yang diberikan adalah apa yang ada di sekitar dan dicampur dedak. Dengan metode ini, beberapa sapi sudah terlihat gemuk dan beratnya sudah naik signifikan. Setiap hari kami cek, dan ditimbang. Berat badan naik signifikan," ujarnya.

Diapun berharap metode ini dicontoh oleh peternak sapi lainnya di Bali.

"Dari hasil uji coba potong ternak dengan membandingkan dengan daging sapi luar Bali dengan kualitas bagus, hasilnya tidak bisa dibedakan. Warna kemerahan daging, tekstur dan kelembutan daging, kekenyalan sudah hampir sama kualitasnya dengan sapi luar Bali," ungkapnya.

Kata dia, saat ini populasi sapi di Kabupaten Gianyar mencapai 49.000 ekor.

"Gianyar sudah zero PKM, saat ini sudah vaksin PKM tahap 2, dan Tahun 2023 tahap 3, sehingga Gianyar benar-benar zero PKM," tandasnya.

Konten Terkait

PENDIDIKAN Dies Natalis Ke-19, Fikom Untar Siap Hadapi Tantangan Teknologi

Peringatan Dies Natalis ke-19 Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Tarumanagara (Untar) menjadi refleksi untuk menghadapi tantangan globalisasi, termasuk perkembangan teknologi komunikasi dan kecerdasan buatan.

Selasa 26-Aug-2025 21:08 WIB

Dies Natalis Ke-19, Fikom Untar Siap Hadapi Tantangan Teknologi
PERISTIWA Menkes Budi Gunadi Sadikin Klaim Penyebab Kematian Raya Bukan Gegara Cacingan

Dalam wawancaranya, Budi mengklaim jika kematian tersebut bukan disebabkan cacingan, karena penyakit cacing dipastikan tak menyebabkan kematian.

Minggu 24-Aug-2025 21:22 WIB

Menkes Budi Gunadi Sadikin Klaim Penyebab Kematian Raya Bukan Gegara Cacingan
TREND Bali Disebut Over Tourism, Koster Gelar Rapat dengan Bandara Ngurah Rai

DALAM beberapa hari terakhir, Bali dituding overtourism.

Minggu 24-Aug-2025 21:20 WIB

Bali Disebut Over Tourism, Koster Gelar Rapat dengan Bandara Ngurah Rai
PERISTIWA Momen Bendera Terbalik di Mamasa, Bupati: Saya Bangga pada Mereka!

Tim Pasukan Pengibar Bendera atau Paskibra melakukan kesalahan fatal. Memasang Sang Merah Putih dalam posisi terbalik.

Senin 18-Aug-2025 20:49 WIB

Momen Bendera Terbalik di Mamasa, Bupati: Saya Bangga pada Mereka!
PERISTIWA Kisah Pria Jembrana Nekat ke Jepang Demi Gaji Lebih Baik, Saputra: Kerja di Bali Selalu Pas-pasan

Pria 35 tahun asal Kecamatan Jembrana itu mengakui jika seterusnya bekerja di Indonesia khususnya Bali bakal sangat sulit berkembang.

Rabu 30-Jul-2025 21:12 WIB

Kisah Pria Jembrana Nekat ke Jepang Demi Gaji Lebih Baik, Saputra: Kerja di Bali Selalu Pas-pasan

Tulis Komentar